TASLABNEWS, ASAHAN – Diduga akibat terjadinya Abrasi (pengikisan) tanggul (benteng)sungai dan pendangkalan (sedimentasi) dasar sungai serta debit air sungai yang tinggi, 13 Desa di 7 Kecamatan Kabupaten Asahan mengalami banjir. Namun hingga hari ini, Rabu (29/1/2020), ketinggian air telah mengalami penyusutan yang variatif.
“Seperti genangan air di Desa Sei Silau Tua, Desa Sei Silau Timur, Desa Prapat Janji, Desa Aek Bamban dan Desa Aek Bange telah surut total,” ujar Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Asahan melalui Kadis Kominfo Kabupaten Asahan, Rahmad Hidayat Siregar.
Diuraikannya, genangan air di Desa Karya Ambalutu telah surut dan menyisakan becek di halaman rumah warga. Sedangkan di Desa Bangun Sari, Desa Ambalutu, Desa Terusan Tengah, genangan air mengalami penyusutan secara lambat/relative bertahan namun diperkirakan akan surut sampai esok hari jika hujan tidak turun kembali.
Dijelaskan oleh Kadis Kominfo bahwa BPBD Kabupaten Asahan telah menyingkirkan pohon-pohon yang tumbang.
Selain itu, BPBD Kabupaten Asahan juga secara intensif melakukan pengecekan atau monitoring di lapangan untuk menginventarisir yang terdampak serta kerusakan sarana infrastruktur.
“BPBD Asahan berkoordinasi dengan perangkat Desa dan pihak Forkopimcam telah mengimbau para warga untuk siaga bencana,” ujar Rahmad.
Disebutkan Kadis Kominfo, selain debit ait sungai yang tinggi, luapan sungai yang menggenangi pemukiman warga tersebut diduga akibat terjadinya Abrasi benteng sungai dan sedimentasi dasar sungai yang tinggi. (mom)