TASLABNEWS, ASAHAN- Ketua DPRD Asahan Baharuddin Harahap merasa miris, Pemkab Asahan bisa kebobolan dalam penerbitan e-KTP Muhammad Firman warga Pakistan yang merupakan tersangka pembunuhan sekeluarga.
Itu disampaikan Baharuddin kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020).
Baharuddin yang akrab dipanggil Bang Ucok ini mengaku miris atas kasus tersebut. Menurut dia hal itu menunjukkan begitu rapuhnya pertahanan negara ini khususnya dalam pengurusan administrasi kependudukan.
Menurutnya, dalam waktu dekat DPRD Asahan akan melakukan silaturahmi dgn pihak imigrasi Tanjungbalai-Asahan untuk mempertanyakan jumlah tenaga kerja asing di Asahan, serta warga asing yang memiliki visa wisata.
Baca Juga
“Nanti kami akan menyarankan pihak imigrasi utk melakukan razia warga asing di asahan (operasi yustisia),” ucapnya.
“Saya sudah minta sekda untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” ucapnya. (Syaf)