TASLABNEWS, TANJUNGBALAI–
Ribuan umat Kristiani sangat antusias mengikuti perayaan Natal Oikumene tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Umat Kristiani (BKUK) di Gedung Olahraga (GOR) Tanjungbalai, Kamis (26/12/2019) malam.
Perayaan Natal Oikumene dihadiri langsung Wali Kota Tanjungbalai H M Syahrial SH MH, Ketua DPRD Tengku Eswin ST, Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH.
Selain itu hadir juga Sekdakot Yusmada SH MAP, Ketua PN Kisaran, mewakili PN Tanjungbalai, Dandim dan Danlanal TBA, FKUB, tokoh masyarakat, tokoh agama beserta organisasi Kristiani seperti PWKI, WKRI dan Pemuda Katolik.
Dalam sambutannya, Wali Kota H M Syahrial mengucapkan selamat hari natal bagi seluruh umat Kristiani yang hadir dan mengajak kesucian Natal memberikan perubahan menuju Kota Tanjungbalai yang lebih maju dan sejahtera.
“Kita berharap melalui semangat Natal 2019 kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dalam membangun kebersamaan, saling pengertian, hidup secara harmonis, untuk peningkatan kualitas kehidupan umat di masa mendatang, “ucapnya.
Wali Kota juga menyampaikan, suasana natal adalah suasana damai dan penuh kerukunan, sesungguhnya pula menjadi cita cita kita semua untuk menciptakan suatu tata dunia yang menjadi damai, adil dan harmonis. Sehingga dunia bebas dari konflik, kekerasan, penindasan dan peperangan.
“Kita menyadari bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk yang terdiri dari suku, agama, etnis, bahasa dan budaya. Tidak ada cara lain untuk menghadapi kemajemukan itu, kecuali dengan membangun persahabatan, kebersamaan, saling menghormati serta saling menghargai perbedaan masingmasing,” walikota.
“Marilah kita merayakan natal dengan penuh kesederhanaan, hindari dan jauhkan perilaku yang konsumtif, dan pemborosan. Yang terpenting adalah pemberian diri kita untuk semakin dekat dengan sang putra Natal sebagai pemberi hidup bagi manusia melalui perubahan dan pembaharuan pola hidup ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
“Skhirnya saya mengharapkan kepada umat Kristiani agar dapat merefleksikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari menjadi garam dan terang dunia, senantiasa membawa damai sejahtera serta mampu membangun semangat persahabatan sesuai tema natal ini, serta kebersamaan dan toleransi diantara pemeluk agama yang berbeda, menjadi pelopor pemersatu bangsa dan mitra pemerintah sehingga terwujudnya Kota Tanjungbalai yang berprestasi, religius, sejahtera, indah dan harmonis,” pungkas Wali Kota mengakhiri sambutannya.
Perayaan natal oikumene Kota Tanjungbalai 2019 sebelumnya diawali dengan prosesi yang berjarak sekitar 500 meter persisnya dimulai dari gereja Advent menuju GOR Tanjungbalai. Prosesi itu dipimpin oleh Pdt Dr Martongo Sitinjak dan Ketua Panitia Natal Kompol Edi Bona Sinaga, Ketua BKUK, bersama para panitia lainnya, para Pendeta, Pastor, Guru Jemaat, Bibelvrow, Diakonis, dan para pimpinan gereja se Tanjungbalai.
Setibanya di lokasi, prosesi disambut tari tarian dari anak sekolah Minggu hingga menuju altar pelaksanaan ibadah.
Natal tahun ini dengan tema “Hidup sebagai sahabat bagi semua orang” dikutip dari nats Alkitab Yohannes 15:14-15 dipimpin oleh pengkhotbah Pendeta Pdt Dr Martongo Sitinjak yang merupakan Kepala Departemen Koinonia HKBP.
Dalam khotbahnya, mengajak umat untuk menjadi sahabat bagi semua orang tanpa ada batas dan unsur kepentingan pribadi dan kelompok. “Tema Natal Oikumene ini mengajak kita jangan jadi sahabat bersyarat. Tema ini Unlimited tanpa batas. Persahabatan tanpa syarat, tanpa menjadi bagian atau ada kepentingan diri sendiri maupun kelompok, “ajaknya.
Dalam khotbahnya juga disampaikan bahwa bangsa Indonesia selama ini disuguhi perpecahan, membangun sekat diantara kelompok, organisasi dan agama yang sengaja dihembuskan oleh sekelompok orang. Padahal itu bukan budaya bangsa Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan kehebatan bangsa Indonesia. Oleh karenanya, mari setiap gereja-gereja memulihkan keadaan itu melalui persahabatan tanpa batas (Unconditional).
“Kamu adalah sahabatku maka hendaklah kamu menjadi sahabat bagi semua orang, tanpa batas dan tanpa ada penggolongan serta perbedaan. Puji Tuhan, dengan hal itu maka segala bentuk permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini bisa pulih dan terwujud kedamaian di muka bumi NKRI yang kita cintai ini,” pungkas Pdt Dr Martongo Sitinjak mengakhiri khotbahnya.
Ibadah natal Oikumene itu diselingi dengan persembahan nyanyian pujian melalui vokal grup/solo, Koor dan persembahan tari tarian etnis budaya tradisional dari Sumatera Utara. Natal itu juga diisi oleh Trio Senada Sister dari Medan.
Seusai ibadah, perayaan natal dilanjutkan dengan acara umum yang dipimpin Ketua Panitia Natal Oikumene Kompol Edi Bona Sinaga. Dalam sambutannya Ketua Panitia Natal Kompol Edi Bona Sinaga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah setempat serta Polres Tanjungbalai, dan seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam mensukseskan perayaan Natal Oikumene tersebut. “Antusias masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti perayaan Natal Oikumene umat Kristiani hari ini. Terimakasih sebesar-besarnya bagi seluruh umat Kristiani dan pemerintah serta seluruh pihak yang turut berpartisipasi sehingga perayaan natal ini sukses terselenggara, ” ucapnya.
Acara diakhiri dengan hiburan dan pemberian lucky draw serta pemberian bingkisan Natal dan Tahun baru dari Pemerintah Kota Tanjungbalai kepada Guru Sekolah Minggu dan Para Pendeta/Pastor se Kota Tanjungbalai oleh Wali Kota Tanjungbalai H M Syahrial bersama Forkopimda yang hadir. (Ril/syaf)