TASLABNEWS, LABURA– Banjir bandang setinggi sekitar 2 meter melanda Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dan menggenangi puluhan rumah warga.
Tiga desa yang berada di Kecamatan Na IX-X, yakni Desa Hatapang, Pematang dan Batu Tunggal dilanda banjir sekitar pukul 01.30 WIB, Minggu (29/12). Banjir bandang bercampur lumpur dan potongan kayu gelondongan.
Puluhan rumah mengalami kerusakan, tiga rumah dilaporkan hanyut terbawa banjir. Selain itu, jembatan penghubung Dusun Padang Nabidang menuju Dusun Siriaria terputus total, bahkan akses jalan menuju Dusun Siriaria tidak bisa dilalui.
Hingga saat ini belum diketahui korban jiwa. Namun menurut informasi, satu keluarga terdiri atas lima orang belum ditemukan, diduga tertimbun longsor. Warga Dusun Siriaria, Desa Pematang, itu selama ini diketahui tinggal di pondoknya. Pondoknya terbawa longsor akibat tertimpa batu.
“Satu keluarga, terdiri dari ayah, istri dan tiga anaknya belum ditemukan. Diduga tertimbun longsor,” ujar Busriadi, Danton BPBD Labuhanbatu Utara, ketika dikonfirmasi.
Untuk sementara, korban terkena musibah ditampung di Posko BPBD Labuhanbatu Utara.
Mengetahui banjir bandang, Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah, SE langsung turun meninjau desa yang terkena musibah. Bupati menyempatkan diri berbincang dengan warga yang terkena musibah dan menyusuri sungai untuk bertemu warga terkena musibah banjir.
Informasi lain diperoleh, banjir bandang yang melanda Desa Pematang dan Hatapang, Kecamatan NA IX-X, Labuhanbatu Utara, Sabtu jelang Minggu (29/12/2019) dinihari, dilaporkan telah menghanyutkan 9 rumah. Selain itu satu keluarga yang terdiri dari 5 orang saat ini dinyatakan hilang.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/12/2019) sore.
“Upaya evakuasi dan pencarian terus berlanjut sampai dengan sore ini oleh Pemkab Labura, camat, BPBD, TNI/Polri dan masyarakat,” sebut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Utara, Riadil Lubis.
Dari data terakhir yang dihimpun Minggu (29/12/2019) siang, banjir bandang melanda Desa Pematang Dusun Siria-ria A dan B dan Desa Hatapang yang saat ini masih terisolir.
“Kondisi di Desa Pematang, 9 rumah hilang/hanyut, 17 unit rusak berat, korban diduga hilang 5 orang merupakan sekeluarga, 1 unit jembatan besar hancur di jalan kabupaten, beberapa titi/jembatan kecil hanyut, tanah longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman 5 meter, lahan pertanian rusak berat tertimbun batu besar, lumpur dan kayu besar seluas 15 hektar,” urainya.
Selain itu, Riadil menjelaskan, tim gabungan BPBD saat ini masih berupaya menuju Desa Hatapang yang masih terisolir.
“Posko utama sudah dibentuk dan dibantu 25 personel TNI serta 1 Polsek, bantuan sudah diberikan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Saat ini, tim evakuasi sudah mengerahkan alat berat dari Pemkab Labura dan perusahaan pribadi.
“Untuk sementara, korban mengungsi di tempat-tempat warga yang lebih tinggi, sekolah dan rumah penduduk,” pungkasnya. (Cad/syaf)