KEBERADAAN makam tua di Dusun II, Desa Sei Kamah, Sungai Lama, Asahan, Sumatera Utara yang berada di tengah perkebunan sawit dan diyakini sebagai makam keturunan Sultan Asahan sungguh memprihatinkan.
Menurut penjaga kebun sawit Surip Margono, keberadaan makam tua yang belum diketahui pasti makam siapa sempat membuat beberapa warga heboh.
Bahkan makam itu sering didatangi oleh warga yang ingin berburu harta karun. Beberapa kali warga datang dan melakukan pencarian harta karun di lokasi penemuan makam itu.
“Mungkin karena kesal tak menemukan harta karun membuat mereka merusak batu nisannya,” ucapnya.
Surip menambahkan, selain dijadikan sebagai perburuan harta karun, keberadaan makam tua itu juga dijadikan sebagai lokasi pesugihan.
Banyak warga dari berbagai daerah yang mendengar keberadaan makam itu datang dan melakukan ritual magic.
“Ada yang minta nomor togel, meminta kenaikan pangkat, minta kaya dan masih banyak lagi,” ucapnya.
Menurut Surip mereka yang datang untuk memohon ke makam itu biasanya membawa bunga kasturi dan minyak.
“Menurut yang melakukan ritual, ada yang keinginannya terkabulkan ada juga yang gagal,” ucapnya.
Surip mengaku ia sering mengusir orang yang datang jika melakukan perusakan du areal pemakaman.
Namun kebanyakan yang datang ke makam pada malam hari tanpa sepengetahuannya.
Pantauan kru taslabnews, keberadaan makam itu memang mengandung unsur magic.
Dimana ada lantai semen di samping makam yang dijadikan untuk membentang tikar bagi orang yang akan melakukan ritual dan ziarah. (BERSAMBUNG)