TASLABNEWS, MALAYSIA – Mendapat banyak proyek di Negara Malaysia, seperti membuat jalan, parit atau longkang dan pekerjaan yang berhubungan dengan kontrek atau bangunan fisik, tentu saja banyak mendapat gangguan dari para geng setempat.
Para gengster ini selalu meminta jatah uang keamanan kepada para pemborong ataupun kontraktor proyek. Tidak tangung-tanggung, mereka selalu meminta dalam jumlah yang lumayan besar. Bila tak diberi, tentu saja pekerjaan proyek akan di obrak abrik ataupun mereka melakukan kekerasan terhadap pemborong proyek maupun kepada para pekerja proyek.
Kepada awak media taslabnews.com, seorang pemborong asal Kabupaten Asahan, Mujimen menuturkan bahwa banyak pemborong keberatan atas aksi para gengster tersebut.
“Kalau kita dapat kerja di satu kawasan, kita harus mencari kepala gengster setempat. Kalau tidak, kerja kita di obrak abrik oleh mereka,” kata Mujimen.
Diterangkannya, bila sudah pegang kepala (pimpinan) gengster, pekerjaan bisa dilakukan dengan aman, sedangkan kroco-kroco tidak akan berani meminta uang keamanan lagi kepada pemborong.
Mujimen menerangkan kalau di tempat ini kepala gengsternya orang India. “Orangnya tinggi besar, bertato dan hitam. Pokoknya serem la, Bang,” ujar Mujimen atau lebih sering di pangil MJ oleh anak buahnya.
MJ merupakan pemborong khusus pembuatan paret atau longkang, mendapat pekerjaan yang berasal dari proyek kerajaan atau pemerintah.
“Jadi tempatnya selalu berpindah-pindah kami, Bang,” ujar seorang anak buah MJ, Kiki.
Di akhir perbincangan, para anak buah MJ yang merupakan TKI meminta awak media taslabnews.com menuliskan tentang kondisi mereka di perantauan kepada keluarga mereka di Indonesia.
“Mohon doa restu dari keluarga di kampung, agar kami di sini sehat dan selamat. Bang tuliskan di situ mohon doa dari keluarga yang membaca berita ini. Merdekaaa.. !” pungkas Kiki. (edi/mom)