Harus perlu dicermati dan menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah dan guru tempat si anak tersebut bersekolah. Lingkungan agar memahami peran guru, lingkungan yang baik pasti akan membuat guru adalah sosok yang patut diperhitungkan keberadaannya di masyarakat.
Selain hal yang diatas yang paling penting adalah peningkatan kesehjateraan para guru lebih diperhatikan tidak hanya bagi guru PNS dan honorer ataupun guru sebab setiap tugas dan tanggung jawab yang sama antara guru honorer dan guru PNS dan swasta memiliki kesamaan yaitu mendidik anak-anak bangsa. Mereka melakukan apa yang seharusnya sebagai seorang guru. Jangan ada ketimpangan bagi guru, mensejahterakan guru PNS akan tetapi mengabaikan guru honorer maupuun swasta.
Alokasi dana yang diberikan pemerintah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) atau dana yang lainya harus bisa memahami 4 Faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan guru.
1. Faktor Keamanan Ekonomi
Faktor keamanan ekonomi meliputi keamanan penghasilan yang memadai, jaminan sosial untuk kesehatan dan hari tua (pensiun) serta kepastian masa jabatan dalam posisi tertentu. Kesejahteraan memang sangat identik dengan kondisi ekonomi yang aman, oleh karenanya penghasilan guru yang memadai dan masa tua guru yang terjamin menjadi faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan guru.
Faktor keamanan ekonomi ini menjadi faktor utama yang sering menjadi sorotan dan pembahasan ketika berbicara dan membahas tentang kesejahteraan guru.
2. Faktor Kemampuan Profesional
Sebagai penunjang kesejahteraan guru, faktor kemampuan profesional meliputi kesempatan guru untuk mendapat pelatihan dan pengembangan kapasitas baik guru dalam jabatan maupun guru pra jabatan.
3. Faktor Kenyamanan Pribadi
Kesejahteraan guru tidak hanya berkaitan dengan materi saja, namun kenyamanan pribadi seorang guru pun menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan seorang guru.
Kenyamanan pribadi ini tidak hanya melibatkan masalah kebebasan akademik dan sosial, tetapi juga hubungan interpesonal yang demokratis dalam situasi belajar atau pun urusan administrasi.
Selain itu yang terpenting dalam kenyamanan pribadi seorang guru adalah perlindungan profesi guru. Dalam menjalankan tugasnya, guru membutuhkan perlindungan secara hukum sehingga bisa melaksanakan tugasnya secara maksimal.
4. Faktor Kondisi Kerja
Bagi sebagian yang belum tahu atau belum pernah merasakan jadi guru, mungkin mengira bahwa tugas guru hanya sekedar mengajar. Padahal tugas dan beban kerja guru itu dapat dikatakan penuh tantangan, karena proses kerjanya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Yang tidak kalah penting mengenai kondisi kerja ini yakni ketersediaan bahan ajar, ketersediaan bahan ajar akan membantu guru dalam melaksanakan tugasnya. Hal-hal yang bertemali dengan kondisi kerja tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja seorang guru.
Semakin baik kondisi semuanya, maka akan semakin baik pula kinerjanya.
(Fahriza Marta – “Memaknai Kembali Arti Kesejahteraan Guru – Jurnal Review Educational Research).
Tema hari guru tahun 2019 adalah “Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan SDM Indonesia Unggul”. Dimana tujuan dari kegitan ini adalah :
1. Meningkatkan kesadaran dan komitmen guru dan pemangku kepentingan pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan dan pembangunan karakter bangsa.
2. Memacu kinerja dan kedisiplinan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya memacu kinerja dan dan kedisiplinan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya mempersiapkan sumber daya manusia sebagai basis terwujudnya generasi emas Indonesia tahun 2045
3. Memperkuat semangat dan dedikasi guru melalui organisasi guru profesional PGRI dalam meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu
4. Memperkuat rasa kebersamaan guru melalui organisasi profesi PGRI yang independen, demokratis dan berkesinambungan.
5. Memperkokoh solidaritas dan kesetiakawanan anggota serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan anggota kepada PGRI, sebagai organisasi profesi guru di Indonesia.
6. Mendorong kepedulian pemerintah pemerintah daerah, dan masyarakat akan pentingnya kedudukan dan peran strategis guru dalam membangun pendidikan karakter bangsa yang cerdas, kompetitif, dan bermartabat.
(https://www.panduanmengajar.com/2019/10/pedoman-peringatan-hut-pgri-ke-74-dan.html)
Biarkan lagu Oemar Bakri hanya satu lagu diciptakan , jangan lagu Oemar Bakri jilid 2 tercipta dinyajikan lagi oleh Iwan Fals , cukup satu lagu lirik a yang ada :
Oemar Bakri, Oemar Bakri, Pegawai negeri
Oemar Bakri, Oemar Bakri, Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati
Oemar Bakri, Oemar Bakri, Banyak ciptakan menteri
Oemar Bakri, Profesor, dokter, insinyur pun jadi
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri
Seperti dikebiri?
Semua pihak harus punya peran aktif karena “ para guru pantas disebut sebagai ahli waris para nabi” (Fuad Asy-Syalhub dalam bukunya Guruku Muhammad SAW).
Menjadi guru berarti memiliki peluang mendapatkan amalan yang terus mengalir, yaitu dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik, sehingga lirik hymne guru itu benar ada nya , tidak hanya menjadi lagu ritual pada saat upacara hari guru atau wafatnya seorang guru.
Tetapi menjadikan lirik itu adalah kebenaran hakiki bagi guru yang harus kita amin kan. Jangan sia siakan guru ….tanpa guru negara akan hancur.
Kita harus berkaca kepada kaisar Jepang Hirohito sesaat Nagasaki dan Hiroshima di bom Atom oleh sekutu, hancur luluh lantak, belum lagi efek radiasi bom tersebut yang dalam perkiraan membutuhkan 50 tahun untuk menghilangkan itu semua.
Maka Jepang terpaksa menyerah kepada sekutu, dan setelah itu Kaisar Hirohito mengumpulkan semua jendral masih hidup yang tersisa menanyakan kepada mereka.
“Berapa jumlah guru yang tersisa?“. Para jendral pun bingung mendengar pertanyaan Kaisar Hirohito dan menegaskan kepada Kaisar bahwa mereka masih bisa menyelamatkan dan melindungi Kaisar walau tanpa guru.
Namun, Kaisar Hirohito kembali berkata, “Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan strategi perang. Tapi kita tidak tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu.
Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan.”
Betapa bernilainya seorang guru di mata Kaisar saat itu sama seperti betapa bernilainya guru saat ini. Jepang menjadi negara maju seperti saat ini tak lepas dari pengaruh dan campur tangan guru.
Tanpa guru, mungkin Jepang saat ini akan tetap terpuruk dan takkan menjadi salah satu negara yang ditakuti oleh negara lain. Bahkan saat ini, Jepang telah menjadi ancaman serius untuk negara yang pernah menjadikkannya terpuruk, yakni Amerika.
Kemajuan Jepang tersebut hanyalah sebuah ilustrasi dan pengibaratan yang sangat sederhana tentang pentingnya sosok guru.
Pahlawan bukanlah hanya seorang yang rela berkorban darah demi sebuah tujuan, dan merdeka bukanlah hanya sebuah pengakuan yang tertulis dan terlihat. Guru merupakan seorang pahlawan walau dia tak pernah mengorbankan darahnya.
Dia mengajar, membimbing, menjadi teladan menuju sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan dari kebodohan serta kemiskinan dengan ilmu yang telah diajarkan olehnya. Apakah pernah terpikirkan seorang guru untuk menjadi pahlawan? Sungguh tidak, namun gelar itu telah tersemat dengan gagahnya karena apa yang telah dilaksanakannya.
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
(habis)
Penulis merupakan seorang dosen STIE dan Guru di YP Sultan Agung Kota Pematangsiantar.