TASLABNEWS, PSP – Diduga telah menelantarkan istri dan dua anaknya selama hampir 2 tahun, Bupati Padanglawas Utara (Paluta) Sumatera Utara (Sumut), Andar Amin Harahap dituntut seorang wanita yang mengaku istri sirinya, Reny Marintan Suryani Sembiring.
Hal tersebut terungkap saat Reny Marintan Suryani Boru Sembiring didampingi kuasa hukumnya, dari Rhaditiya Putra Perdana and Partner dalam konferensi pers di Padangsidimpuan, Senin (9/12/2019) siang.
Reny mengungkapkan, dari pernikahannya dengan Andar, dia telah melahirkan sepasang anak perempuan dan laki-laki, masing-masing berumur 3 tahun dan 1,5 tahun. Namun, sudah dua tahun belakangan, Andar tidak lagi memberikan perhatian kepada mereka. Bahkan, anak keduanya yang kini menginjak usia hampir dua tahun tidak mengenal sosok sang ayah.
Reny kemudian membawa kasus penelantaran anak ini ke proses hukum. Kasus ini sudah sampai di Pengadilan Negeri (PN) Padangsidimpuan. Dalam tuntutannya, Reny ingin agar Andar Amin mengakui dan menafkahi dua anaknya. Hari Senin, 9 Desember 2019, merupakan sidang beragendakan mediasi. Namun, Andar Amin tidak menghadiri sidang.
Reny berharap Andar dapat bertanggung jawab pada keluarganya. Dia meminta Andar mengingat kedua anak mereka. Apalagi, kedua anaknya seringkali menyebut nama papa. Bahkan, anak kedua mereka yang tidak mengenal sosok sang ayah, kerap menyebut papa di hadapan Reny sehingga membuat dia sering bersedih dan menangis.
“Setiap hari saya menangis. Apalagi yang paling besar itu kan cewek. Dia udah dua tahun ini enggak ketemu bapaknya. Dia sering nanyain bapaknya, papah, papah,” katanya.
“Yang lebih sering memanggil papah itu yang cowok. Padahal dia cuma dua kali lihat bapaknya, sebelum umurnya dua bulan. Dia lahir bulan 2 tahun 2018. Saya enggak pernah ngajarin, tapi dia selalu manggil papah, papah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Reny mengaku terakhir kali bertemu dengan Andar tiga hari sebelum Pilkada 2018 lalu. Saat itu, dia dijanjikan akan didatangi ke Medan dan diajak umrah. Namun, sejak itu pula dia tidak pernah mendapat kabar.
“Tiba-tiba dia menghilang sampai sekarang, telepon enggak ada, suruh orang nanyain kabar kami juga enggak ada. Tidak dinafkahi lahir dan batin,” ujarnya.
“Anak saya sering nanyain papanya. Apalagi waktu saya ke sini juga, dia lagi sakit, mungkin karena dia dulu sering sama papanya,” katanya.
Dia berharap Andar mendengarkan panggilan anak-anak yang merindukannya. “Tanggungjawab dong sama anak-anak. Anak-anak itu dikasih Tuhan sama kita, jadi tanggung jawab kita sampai di akhirat,“ ujar Reny.
Sementara Kuasa Hukum Reny, Rhaditiya Putra Perdana mengatakan, gugatan yang dilakukan kliennya terhadap orang nomor satu di Kabupaten Paluta itu disertai dengan bukti tercantumnya nama sang bupati pada surat keterangan lahir anak pertama Reny di Rumah Sakit Columbia Asia Medan sebagai ayahnya.
Dari keterangan klien, kedua anak Reny selama hampir dua tahun belakangan ditelantarkan terlapor. Saat ini, Reny tidak dapat mengurus akta kelahiran anak kedua hasil hubungannya dengan Andar lantaran tidak ada legalitas Andar sebagai ayah mereka.
“Yang kami perjuangkan hak asasi dari dua anak Reny, yang ayah biologisnya saudara Andar yang telah kami duga tidak diperhatikan selama kurang lebih dua tahun,” katanya.
“Ini bukan dalam bentuk ekonomi saja, karena kalau itu saja terlalu picik. Karena dalam pertumbuhan anak dibutuhkan kasih sayang ayah. Hingga saat ini, anak pertamanya sudah mau persiapan sekolah, namun berbenturan dengan akta lahir yang tidak ada,” kata Rhaditiya. (in/mom)