TASLABNEWS, LABURA- Hidup kita harus berbuah, seperti pohon yang menghasilkan buah yang berbiji. Buah tersebut adalah komitmen dan kesadaran religius kita, untuk selalu ingat jati diri kita sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Drs H Dwi Prantara, MM dalam kata sambutannya pada Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Labuhanbatu Utara tahun 2019 di Aula Ahmad Dewi Syukur, Jumat (15/11/2019).
Lebih lanjut Dwi mengatakan, dengan kesadaran itu, kita akan selalu ingat bahwa kita adalah bersaudara, kita lahir dari rahim ibu pertiwi Indonesia, kita harus berguna bagi sesama warga, bangsa dan umat manusia di muka bumi.
Dalam keragaman itu, kata Dwi, ada kesatuan melekat nilai- nilai bersaudara. Hidup Berbhinneka Tunggal Ika, sama halnya dengan paduan suara ada bass, tenor, sopran, alto. Walaupun berbeda- beda tapi kita semuanya menyanyi lagu yang sama, hasilnya adalah harmoni. Keindahan bukan karena menyanyikan dengan nada yang sama, tapi keindahan justru tercipta dari keragaman dan harmoni serta kesatuan, hasilnya adalah kekuatan yang tanpa batas.
Ketua LPPD (Lembaga Pengembangan Paduan Suara Daerah) Kabupaten Labuhanbatu Utara Harold Hamonangan Sinaga, ST dalam sambutannya meminta kepada Pemkab Labuhanbatu Utara agar kegiatan Pesparawi dimasukan dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) dan RPJM (Rencana Program Jangka Menengah) setiap tahunnya.
Esensi yang sesungguhnya dari Pesparawi, kata Harold bukan semata dari semangat lombanya, tapi bagaimana kita dapat hidup dengan sesama dalam aktualisasi iman kepada Tuhan.
Nilai dan hakikat Pesparawi tidak terletak semata pada kemenangan, melainkan pada nilai kebersamaan dan peningkatan nilai-nilai keimanan.
Ketua Panitia Tigor Pasaribu, SKM menjelaskan, Pesparawi diikuti 15 kontingen vocal group remaja, 5 kontingen paduan suara remaja, 7 kontingen paduan suara, 2 kontingen paduan suara pria, 10 kontingen paduan suara dewasa campuran, 50 kontingen vocal solo sekolah minggu.
Tim juri didatangkan dari Medan, Pematangsiantar, Perdagangan, Tanjungbalai, Labuhanbatu Utara.
Pelaksanaan digelar di 3 tempat terpisah, yakni di aula Ahmad Dewi Syukur, gedung GKPI dan GPDi Kampung Toba. (Cad/Syaf)