TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Buruknya sistem manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kualo Tanjungbalai di masa pimpinan Ruri Prihatini Lubis dikritik puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Wahana Anak Pinggiran Indonesia (WAHAPI) dalam bentuk unjukrasa di kantor DPRD Tanjungbalai, Senin (04/11/2019).
Dalam orasi, massa WAHAPI menyampaikan tentang berbagai permasalahan kinerja dan manajemen yang saat ini dilakukan pihak PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai.
Beberapa saat melakukan orasi dan membagikan pernyataan melalui selebaran, salahseorang Anggota DPRD Tanjungbalai menemui dan meminta massa mahasiswa untuk masuk ke ruangan untuk beraudiensi.
Di dalam ruangan Gedung DPRD, WAHAPI diterima beraudiensi dengan Wakil Ketua DPRD, Surya Darma Ar didampingi Pokja B, Leiden Butar – Butar, Alpian, Riswan, serta Ketua Pokja C, Eriston Sihaloho.
Pada audiensi itu, WAHAPI kembali menyampaikan penyataan sikap atas 7 persoalan yang terjadi di PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai. Mulai dari kualitas air yang tidak layak, tumpang tindih harga dan penggelembungan denda meteran air, dugaan kutipan liar jasa pasang meter dan perbaikan pipa, over kapasitas karyawan, Hak gaji karyawan yang tidak dibayarkan, tunggakan hutang dengan PLN, hingga sistem pelayanan konsumen yang buruk.
Ketua WAHAPI, Andrian Sulin meminta DPRD Tanjungbalai untuk turun tangan dalam menentukan nasib PDAM kedepan. Termasuk mengkaji dosa Direktur Utama yang sebelumnya, Ruri Prihatini Lubis yang meninggalkan PDAM dalam kondisi bangkrut.
“Kalau perlu DPR gunakan Hak interpelasi, membentuk Pansus untuk menyelidiki hancurnya PDAM ini, sehingga hasilnya menjadi temuan yang dapat diproses secara hukum,” ujar Andrian Sulin.
Selain itu, Andrian Sulin juga meminta DPRD agar segera berkoordinasi dengan Walikota Tanjungbalai untuk menetapkan pejabat sementara Direktur Utama PDAM Tirta Kualo secepatnya.
“Harus ada pejabat yang bertanggung jawab di PDAM bang,” tambah Andrian Sulin.
Menanggapi aspirasi massa WAHAPI, Surya Darma menyatakan bahwa semua pendapat maupun tuntutan dari massa mahasiswa telah diterima dan dicatat.
“Permasalahan PDAM adalah derita bersama, semua merasakan dampaknya. Dalam waktu dekat DPRD akan menyikapi ini segera,” pungkas Surya. (RBB/mom)