TASLABNEWS, ASAHAN-Hasil kerajinan tangan dari putra Asaha yakni Alam Tengkulok/Tanjak dipersembahkan kepada Gubsu Edy Rahmayadi dan Bupati Asahan Surya BSc pada pembukaan PSBD Asahan 2019.
Kepada taslabnews, Haura Syah selaku pengerajin tanjak / tengkulok di Asahan, Jumat (22/11) mengaku bangga hasil karyanya bisa dipersembahkan untuk Gubsu dan Bupati Asahan.
Menurut Haura Syah, bagi masyarakat Melayu penggunaan tanjak diwajibkan terutama bagi kaum pria.
Tujuannya agar tampak rapi saat menghadap raja karena rambut pemuda saat itu panjang dan semraut.
Tanjak Melayu pada awalnya berbahan kain panjang berbentuk segi empat kemudian dilipat-lipat. Seiring berjalannya waktu ikatan itu semakin cantik dan indah.
Bahkan masyarakat memodifikasinya sesuai dengan keinginan si pemakai. Termasuk muncul motif, corak yang menandakan derajat seseorang.
“Jadi motif dan corak itu setelah berkembang menjadi pembeda. Tidak serampangan seperti saat ini,” imbuhnya.
“Warna, jumlah lipatan, arah P
Pemakain di kepala menandakan derajat seseorang,” ucap Haura Syah.
Memasuki zaman kemerdekaan, kepopuleran tanjak memudar lalu digantikan dengan cepat oleh peci. Itu karena kerajaan meleburkan diri dengan Indonesia.
Menurut Haura Syah tanjak dan tengkulok buatanya sudah dipasarkan ke beberapa daerah seperti Tanjungbalai, Medan, Labuhanbatu, Batubara dan daerah lainnya.
Haura Syah berharap agar kebudayaan Melayu khususnya di Asahan bisa terus dipertahankan.
Selain itu, diharapkan agar masyarakat melayu bisa bersatu dan tidak terpecah. Sehingga bisa bersama-sama membesarkan Melayu di Asahan. (Syaf)