TASLABNEWS, LABURA – Personel Polseh Kualuh Hilir mengamankan mantan Guru honorer di salahsatu SMP di Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara.
Ibu dua anak ini diringkus dari rumahnya di Pasar II, Desa Air Hitam, karena melakukan ujaran kebencian melalui media sosial Facebook, Senin (14/10/2019) sekira pukul 12.45 Wib.
Informasi yang berhasil dihimpun, melalui medsos fb dengan akun Diyana Gurning Jr, tertanggal 12 Oktober 2019 pukul 08.22 Wib, IRT itu membuat postingan yang menistakan agama Islam.
Warga yang mengetahui postingan tersebut melaporkan IRT yang diketahui bernama Hotdiana Gurning (35) ke Polsek Kualuh Hilir, yang ditindaklanjuti dengan mengumpulkan keterangan dari Kepala Sekolah SMPN 3 Dusun Sei Dua Desa Air Hitam, Eduard Tampubolon.
Dalam keterangan, Eduard mengakui mengenal Hotdiana Gurning yang pernah menjadi guru honorer di sekolah tersebut.
Disebutkan Eduard bahwa pelaku telah diberhentikan sebagai guru honorer di sekolah itu pad tanggal 22 Januari 2018. Dan selama Eduard menjabat sebagai Kasek di sekolah itu, pelaku sudah tidak nyambung dalam berkomunikasi.
Sementara seorang Kabid di Dinas Pendidikan Kabupaten Labura, Somba Ngon Harahap SPd menjelaskan bahwa pelaku pernah menjadi guru honorer, namun sesuai BA yg dibuat oleh Komite sekolah, bahwa pelaku sudah tidak layak lagi menjadi guru honor dengan alasan melakukan pelanggaran kode etik.
“Pelaku tidak pernah lagi melaksanakan kewajiban sebagai guru atau wali kelas dan tidak pernah lagi masuk kerja selama 30 hari,” terang Somba.
Informasi tambahan diperoleh dari Kepala Desa Air Hitam, Nawawi mengatakan, selama tinggal di Dusun Sei 2 Desa Air Hitam, Hotdiana belakangan ini selalu berbeda dari kehidupan sebelumnya.
“Jika ada masalah yg menyangkut diri pelaku, tidak bisa lagi dikompromikan (Masalah sosial apa saja),” tutur Nawawi.
Menurut Nawawi, akibat status di postingan pelaku di medsos, warga Desa Air hitam sudah resah.
Diketahui dari suami pelaku, Anggiat Siagian, bahwa mereka tidak tinggal serumah lagi, karena hubungan keluarga mereka sudah tidak harmonis.
Disampaikan Anggiat, selaku suami setiap ketemu di maki maki dan dipermalukan di depan umum tanpa batas dan sejak bulan Juni 2018 suami sudah menduga istrinya mengalami stress.
Hal itu dirasakan Anggiat ketika istrinya mulai melakukan bisnis meribakan uang kepada warga Dusun Sei 2 Desa Air Hitam sejak tahun 2018.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, selanjutnya Hotdiana diamankan personel ke Polsek Kualuh Hilir dan penyelidikan lebih lanjut. (mom)
sumber: akun fb ‘laburaku’