TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Umumnya trotoar merupakan jalur khusus bagi pejalan kaki yang letaknya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki. Namun di Kota Tanjungbalai banyak trotoar yang tak sesuai peruntukannya.
Selain untuk pejalan kaki, banyak kegiatan maupun usaha yang menggunakan trotoar, seperti pedagang kaki lima, pencucian kendaraan, tambal ban, bahkan ada bangunan permanen yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai diatas trotoar itu sendiri.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember 1999 yang dimaksud dengan trotoar adalah bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang terletak didaerah manfaat jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.
Terkait bangunan permanen yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kota, salah seorang aktivis lingkungan dan sosial Kota Tanjungbalai, Nazmi Hidayat Sinaga SH akhirnya angkat bicara saat ditemui di kediamannya pada Senin pagi (28/10/2019).
“Saya selaku masyarakat sangat miris terhadap kondisi trotoar yang ada di kota Tanjungbalai saat ini. Seharusnya pemerintah kota melalui dinas terkait harus lebih serius dalam persoalan fungsi trotoar ini, jika memang trotoar merupakan jalur khusus pejalan kaki, ya khususkan memang untuk pejalan kaki,” kata Nazmi.
Nazmi juga berharap agar pihak pemkot segera melakukan penertiban secara umum dan keseluruhan baik itu PKL, usaha pencucian kereta/tambal ban, parkir dan yang lainnya, dengan memberikan solusi seperti relokasi tempat yang layak bagi para PKL yang selama ini berdagang menggunakan trotoar untuk melanjutkan usahanya tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tanjungbalai, Tetty Juliani Siregar ST MT saat ditemui di kantornya membenarkan bahwa saat ini ada beberapa pot bunga permanen yang dibangun di atas trotoar Jalan Sudirman persisnya didepan Mess Pemprovsu, dan itu merupakan bagian dari perawatan terhadap taman pinggir jalan.
“Kami membuat pot bunga tersebut untuk menjaga tanaman yang akan kami tanam sebagai pengganti pohon yang sebelumnya kami tebang karena sudah terlalu besar dan tidak terurus bahkan ada beberapa akarnya merusak trotoar” kata Tetty.
Tetty juga menambahkan bahwa pot yang dibangun tidak menghilangkan fungsi dasar trotoar, pejalan kaki masih tetap bisa berjalan diatas trotoar. Apa yang dilakukan adalah upaya untuk memperindah pemandangan pinggir jalan dan diharapkan dapat menambah taman- taman kota yang dapat menghasilkan oksigen mengingat bahwa Tanjungbalai masih kekurangan Ruang Terbuka Hijau. (rbb/mom)