TASLABNEWS, Saat ini sangat banyak ditemukan peternak burung. Nah otomatis peternak burung itu membutuhkan pakan untun burungnya. Salah satu pakan burung adalah jangkrik.
Jangkrik biasanya dimanfaatkan sebagai pakan burung kicau, umpan pancing, atau diolah menjadi panganan yang bernilai nutrisi tinggi.
Karena memang, kandungan nutrisi di dalam jangkrik sangat tinggi dan layak untuk kita jadikan sebagai sumber nutrisi tubuh.
Dari banyaknya manfaat jangkrik tersebut, menjadikan usaha ternak jangkrik sangat prospek kedepannya.
Apalagi harga jangkrik sendiri cukup mahal dipasaran, bisa di atas Rp 90.000 per kg, padahal modal yang dibutuhkan untuk ternak jangkrik tidaklah seberapa.
Namun memang butuh tempat khusus yang tidak bisa di lingkungan tempat kita tinggal, apalagi kalau rumah kita dengan tetangga berdekatan, karena cukup mengganggu.
Kali ini kita akan bahas tuntas seputar ternak jangkrik untuk pemula.
Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum ternak jangkrik adalah mempersiapkan lokasi kadang atau wadah untuk budidaya.
Jangkrik membutuhkan kandang atau wadah yang mirip atau menyerupai habitat aslinya di alam. Maka dari itu kita harus membuat kandang jangkrik sesuai dengan habitat aslinya di alam.
Lokasi pemeliharaan sebaiknya harus tenang, sunyi dan teduh serta mendapat sirkulasi udara yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan.
Carilah Lokasi jauh dari keramaian atau sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya, dan lain-lain.
Lokasi sebaiknya juga jauh dari kegiatan manusia seperti lalu lalang orang lewat dan yang tidak berhubungan dengan kegiatan budidaya.
Ruangan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
Sebaiknya jauh dari pepohonan agar dapat menyerap panas matahari secara bebas.
Jauh dari kandang ayam atau hewan lain yang mengganggu.
Usahakan menghindari lokasi yang banyak predator seperti semut, cicak, tokek, dan tikus namun hal ini masih dapat diminimalisir.
Setelah kita memiliki lokasi kandang jangkrik yang sesuai dengan kriteria di atas, langkah selanjutnya adalah kita membuat rumah atau gubuk tempat kandang jangkrik kita letakkan, atau anda juga bisa membuatnya di belakang rumah/di teras/di gudang, namun tentu saja harus memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
Lantai dasar cukup tanah biasa tidak harus dilapisi semen cor asalkan kering dan tidak terlalu lembab.
Lantai diusahakan tinggi untuk menjaga kelembaban terutama disaat musim hujan.
Tembok semi batako, yaitu 1,5 meter batako dan pada bagian atasnya asbes.
Atau tembok berupa asbes bagian atas bethek bambu untuk angin.
Tembok juga dapat berupa bethek bambu dan pada bagian luar diberi plastik terpal sebagai penutup untuk menjaga suhu lingkungan.
Atap berupa asbes karena dengan asbes suhu lingkungan akan lebih stabil dan tetap hangat walaupun saat hujan.
Tinggi atap miring 2,5m – 3,5/4m jangan terlalu tinggi agar ruangan tetap hangat tidak terlalu banyak angin yang masuk.
Selanjutnya kandang dapat diatur sesuai rancangan masing2 peternak! namun usahakan kriteria seperti yang diatas untuk memedahkan dalam beradaptasi saat pergantian musim.
Langkah selanjutnya adalah membuat kandang jangkrik yang ideal agar jangkrik bisa hidup dan berkembang sepanjang tahun, hal ini sangat penting karena di lingkungan alaminya, jangkrik hanya berkembang biak pada musim tertentu sesuai dengan kondisi alam.
Kandang jangkrik bisa terbuat dari triplek/plywood yang dirancang seperti peti namun diberi kaki-kaki untuk menghindari semut. Nantinya pada kaki-kaki tersebut diberi wadah berupa botol aqua yang dipotong dan diisi dengan oli bekas sebagai penghalang semut dan predator naik kekandang.
Kenapa harus oli bekas? karena oli bekas dapat didapat secara gratis tanpa perlu biaya tambahan dan anda dapat mencarinya di bengkel motor/mobil terdekat dari kediaman anda.
Oli bekas ini berfungsi sebagai pembunuh predator yang hendak masuk dan terjebur kedalamnya. Kalau pakai air tidak menjamin jika semut yang terperangkap mati didalamnya kadang berenang dan naik keatas kandang.
Dinding kandang jangkrik juga sebaiknya diolesi lumpur sawah agar jangkrik merasa sedang berada di lingkungan aslinya.
Agar jangkrik tidak kabur, pada bagian atas dinding sebaiknya dilapisi dengan selotip atau solasi agar jangkrik tidak bisa memanjat.
Namun ada juga Kandang Jangkrik dari Kardus dan cara ini merupakan jenis Kandang Jangkrik Baru, karena secara logika wadah Pakan Jangkrik yang terbuat dari kardus saja dapat dihabiskan tanpa sisa bersama makanan yang diatasnya. Jadi, justru rumahnya nanti bisa menjadi makanannya :
Bagaimana cara membuat kandang jangkrik? Berikut ini bahan-bahan yang akan anda butuhkan:
Siapkan kayu reng/kayu untuk memasang genting yang diapasang diatas pasak. Kayu ini dipakai untuk rangka box/kandang pemeliharaan jangkrik.
Sediakan triplex/plywood yang nanti dipakai untuk tembok atau dinding dan alas kandang/box
Jangan lupa paku yang dipakai untuk merakit reng dan triplex menjadi box/kandang jangkrik.
Siapkan juga lumpur sawah untuk melumuri dinding kandang, ada juga yang memakai semen putih/mill.
Sediakan juga solasi atau lakban coklat yang dipakai untuk pembatas dibagian atas kandang agar jangkrik tidak dapat kabur.
Waring/jaring ikan dipakai untuk penutup bagian atas supaya predator seperti ngengat dan tokek dan cecak tidak masuk kedalam kandang saat keadaan terbuka.
Bambu yang digunakan untuk bahan pembuat tutup kandang yang dipadukan dengan terpal plastik.
Terpal plastik untuk penutup kandang.
Anda juga bisa menjadi tukang, berikut ini langkah-langkah cara membuat kandang jangkrik yang ideal:
Kotak terbuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu kaso/kayu reng. Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.
Gunakan lem atau semen pada setiap sambungan dan sudut peti. Gunanya agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan. Ukuran jangkrik baru menetas sangat kecil.
Permukaan bagian atas harus bisa dibuka tutup dengan menggunakan engsel.
Pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi. Ukuran lubang ventilasi 50 x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas.
Ventilasi ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa kabur.
Pada sisi pinggir diberi celah atau cantelan untuk pegangan. Gunanya untuk memudahkan mengangkat atau menggeser peti.
Pada sekeliling sisi bagian dalam, kira-kira 10 cm dari atas, berikan isolasi plastik. Gunanya agar jangkrik tidak merayap ke atas.
Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti, kira-kira tingginya 10 cm. Keempat kaki-kaki tersebut nantinya diletakan pada mangkung yang diisi air atau cairan lain. Gunanya untuk mencegah hama seperti semut masuk ke dalam kandang.
Kandang jangkrik juga bisa dibuat bersusun, misalnya tiga susun untuk menghemat tempat dan efisiensi budidaya.
Kandang jangkrik sebaiknya diletakkan di dalam ruangan yang gelap, tidak terkena sinar matahari langsung. Selain terlindung dari sinar matahari langsung, ternak jangkrik juga membutuhkan ketenangan.
Sebaiknya pilih ruangan yang memiliki angin cukup, gelap, jauh dari hiruk pikuk dan lalu lalang pergerakan manusia.
Untuk bisa hidup seperti di alam, sediakan karpet telur atau TRE yang disusun bertumpuk di dalam kandang. TRE ini berfungsi sebagai tempat untuk jangkrik beraktifitas, bersembunyi sampai tidur. Di sela-sela TRE inilah jangkrik hidup, bertelur, hingga panen nantinya.
Sebelum TRE dipakai untuk kandang jangkrik, sebaiknya di jemur selama 6 jam terlebih dahulu agar bakteri, kuman dan penyakit yang ada mati.
Setelah kita memiliki kandang untuk ternak jangkrik, langkah selanjutnya adalah persiapan jangkrik itu sendiri.
Untuk bibit jangkrik yang diternak biasanya adalah jenis G. miratus dan G. testaclus.
Bibit bisa dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Sebenarnya jenis jangkrik lain bisa juga diternakan, ada beberapa spesies yang memang sulit atau lambat perkembangbiakkannya.
Bibit atau indukan ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Atau kalau sulit, sekurang-kurangnya bibit jangkrik jantan didapat dari alam. Karena biasanya indukan jantan hasil tangkapan alam lebih agresif.
Ciri-ciri calon indukan jangkrik:
Sungut atau antena masih panjang, seluruh anggota badan masih lengkap, bisa melompat jauh dan gesit, badan berwarna mengkilap.
Jangan pilih jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut maupun duburnya.
Induk jantan mengeluarkan derikan yang keras. Permukaan sayap atau punggungnya bergelombang dan kasar.
Induk betina ada ovipositor pada bagian ekornya, ekornya ada tiga bagian tengah merupakan ovipositor. Ukurannya besar.
Cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling mudah adalah melihat ekornya. Jangkrik jantan hanya memiliki dua helai ekor sedangkan betina terlihat memiliki 3 helai ekor. Sebenarnya ekor bagian tengah adalah vipositor.
Setelah kita memiliki calon indukan jangkrik tadi, baik yang kita peroleh dari alam secara langsung atau yang kita beli dari toko ternak, langkah selanjutnya adalah mengawinkan jangkrik agar bisa memperoleh telur yang akan kita ternak.
Tempat untuk kawin usahakan berbeda dengan tempat pembesaran. Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat aga mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.
Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi.
Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.
Selama masa perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup. Contoh pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.
Beberapa peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin.
Katanya agar telur yang dihasilkan bisa banyak dan berkualitas. Apakah hal tersebut efektif? belum ada ujinya hanya berdasarkan dari pengalaman beberapa peternak saja.
Kalau anda merasa belum bisa untuk mengawinkan jangkrik, langkah awalnya anda bisa membeli telur jangkrik yang siap ditetaskan. Ada banyak penjual telur jangkrik via online. Pastikan anda membeli pada penjual yang terpercaya dan memiliki kualitas telur yang baik.
Setelah kita memiliki telur jangkrik, langkah selanjutnya adalah memberikan perlakukan agar bisa menetas. Perlu kita ketahui, telur jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari, terhitung sejak perkawinan. Maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri.
Pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh.
Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas. Masukan telur tersebut pada secarik kain agar tetap hangat. Untuk satu kandang besar bisa anda masukan 0,5 kg telur.
Pada masa penetasan, kelembaban kandang harus terus dijaga dengan penyemprotan air, atau menutup kandang dengan karung goni basah.
Setelah kita rawat telur tadi, maka telur akan menetas, hari-hari terakhir sebelum telur menetas sebaiknya pakan sudah diberikan di kandang anakan tersebut. Jangkrik yang baru menetas, berumur 1-10 hari diberikan pakan ayam (voor), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah lewat 10 hari, anakan jangkring bisa dikasih makan sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya pakan bisa ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.
Kandang jangkrik juga perlu dirawat. Perawatan kandang jangkrik dilakukan agar kebersihan kandang selalu terjaga. Selain itu, kelembaban kandang juga perlu dijaga. pastikan juga pakan selalu tersedia, karena jangkrik akan kanibal jika kelaparan sementara pakan tidak tersedia.
Usahakan agar kita membuang makanan yang tidak habis, jangan sampai membusuk di dalam kandang. Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Caranya, lumuri permukaan kandang dengan lumpur sawah untuk dan dijemur hingga kering.
Periksa air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit. Cairan yang digunakan bisa air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang bisa mencegah hama masuk ke dalam kandang.
Setelah kita merawat jangkrik selama sebulan atau lebih, maka kita sudah bisa memanen jangkrik.
Ada dua hasil yang bisa kita peroleh, telur dan jangkrik dewasa. Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran. (Int/syaf)