TASLABNEWS, ASAHAN-Puluhan penarik becak bermotor mendatangi kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Asahan. Kedatangan mereka bukan untuk unjukrasa, tapi untuk mengikuti sosialisasi program penggunaan obat rasional.
Sosialisasi ini dilakukan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Rabu (4/9).
Kegiatan ini sudah dicanangkan sejak tahun 2015, bertujuan untuk upaya pembangunan kesehatan agar mendapatkan pelayanan kesehatan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu guna mencapai standar keselamatan pasien (Patien safety) WHO.
Dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr Aris Yudhariansyah menyampaikan penggunaan obat terhadap pasien harus dengan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan klinisnya dan dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan.
“Penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya dan dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan,” ujar Aris.
Selanjutnya, Aris juga menilai kegiatan yang dilaksanakan dengan nama Gerakan Masyarakat Menggunakan Obat (Gema Cermat) ini dilakukan demi memberikan informasi penggunaan obat kepada masyarakat.
Karena akibat minimnya informasi pemakaian obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, memicu penggunaan obat secara tidak tepat oleh masyarakat, baik itu kurangnya kepatuhan terhadap pengunaan obat yang diresepkan, ataupun banyaknya masyarakat yang menggunakan obat tanpa resep/pengobatan sendiri (swamedikasi), yaitu upaya pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebelum mendatangi fasilitas kesehatan.
Riset Kesehatan tahun 2013 menunjukkan sebanyak 35,2 persen masyarakat menyimpan obat di rumah tangga, dimana 27,8 persen dari obat tersebut adalah antibiotik yang diperoleh tanpa resep.
Selain karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengobatan, swamedikasi juga terjadi akibat tingginya promosi obat oleh perusahaan melalui berbagi media.
Sebelumnya, Gema Cermat telah di sosialisaskan sejak tahun 2017 pada kabupaten/kota terpilih, dan melibatkan institusi pendidikan serta komunitas masyarakat.
Namun hal tersebut belum memenuhi cakupan masyarakat sehingga sosialisasi lanjutan perlu dilaksanakan. (Asc/int/syaf)