TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Proyek pembangunan jalan setapak dengan konstruksi beton memang sudah patut untuk dipertanyakan. Selain di lokasi tidak ditemukan adanya plank, unit kerja Pemko Tanjungbalai sebagai penanggungjawab dari kegiatan pembangunan jalan setapak ini juga masih tanda tanya.
Hal itu sesuai dengan pantauan wartawan di lapangan, Senin (16/9) di kawasan Jalan Damai, Gang Abdul Madjid, Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai. Bahkan, beberapa orang pekerja yang ditemui saat istirahat, mengaku tidak tahu-menahu soal penanggung jawab dari kegiatan tersebut.
“Kami tak tahu menahu soal penanggungjawab dari proyek ini karena kami hanya digaji dan disuruh bekerja di sini,” jawab para pekerja pembangunan jalan setapak dengan konstruksi beton tersebut.
Sementara, Nur Syahruddin SE, salah seorang warga Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai mengaku, pihaknya juga sudah pernah mempertanyakan masalah tidak adanya papan plank tersebut kepada pekerjaan di lokasi, namun papan plank tersebut tidak juga di pasang. Oleh karena itu, selain menyesalkan buruknya kinerja dari unit kerja selaku penanggung jawab pekerjaan, pihaknya juga menduga telah terjadi kemufakatan jahat antara penangungjawab kegiatan dari Pemko Tanjungbalai dengan pihak kontraktor selaku pelaksana kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
“Kita curiga telah terjadi kemufakatan jahat antara Pemko Tanjungbalai selaku penanggung jawab pekerjaan dengan pihak kontraktor selaku yang melaksanakan pekerjaa agar melaksanakan perkerjaan dengan cara asal jadi. Terlebih lagi, pihak Pemko Tanjungbalai selaku penanggungjawab pekerjaan juga tidak pernah terlihat mengawasi jalannya kegiatan,” ujar Nur Syahruddin SE.
Nur Syahruddin SE, yang juga Ketua LSM Merdeka Kota Tanjungbalai ini juga menyesalkan, pihak pekerja yang menggunakan badan Jalan Damai sebagai tempat menumpuka material untuk proyek termasuk untuk mengaduk semen. Akibatnya, warga yang melintas di kawasan terebut menjadi resah,karena jalan yang seharusnya untuk mereka lintasi justru berubah menjadi areal penimbunan material proyek. (ign/syaf)