TASLABNEWS, TANJUNGBALAI- Sebanyak 79 ton lebih ikan beku asal Tanjungbalai, Sumatera Utara di ekspor e Negara China.
Ada pun jenis ikan yang di ekspor yakni Frozen Squid 46.374,10 Kg, Frozen Cuttle Fish/Sotong 6.220,80 Kg dan Frozen Conger Eel/Malong 26.737,54 Kg.
Pelepasan Launching Perdana ekspor ikan beku dilakukan Walikota Tanjungbalai H M Syahrial SH MH, Senin, (2/9/2019).
Pelepasan ekspor ikan beku ini dihadiri merupakan kerjasama Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu (BKIPM) Kota Tanjungbalai dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai .
Launching Perdana ekspor Ikan dari Kota Tanjungbalai menuju negara China berlangsung di Balai Kota Tanjungbalai dihadiri Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Dr Ir Rina MSi, Wakil Wali Kota Drs H Ismail, Forkopimda Tanjungbalai, Intansi Vertikal, Kepala UPT BKIPM Tanjungbalai Sondang Sitorus, para Pengusaha dan Kepala OPD dilingkungan Pemkot Tanjungbalai.
“Ikan yang diekspor terdiri dari, Frozen Squid/Cumi Cumi 46.374,10 Kg, Frozen Cuttle Fish/Sotong 6.220,80 Kg dan Frozen Conger Eel/Malong 26.737,54 Kg berasal dari dua Eksportir yakni PT Asahan Hasil Laut dan CV. Semangat Baru dengan tujuan China,” kata Kepala BKIPM Tanjungbalai, Sondang Sitorus.
Menurut dia, Kota Tanjungbalai merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi hasil perikanan, 57 persen ekspor ikan asal Sumut saat ini melalui Belawan.
“Kedepan kita berharap ekspor ikan dari Tanjungbalai akan terus meningkat. Hari ini merupakan kegiatan perdana mengekspor ikan segar dari Kota Tanjungbalai melalui Pelabuhan Belawan, Medan dan tujuan akhir tujuan China,” paparnya
Ia menyampaikan, ekspor hasil perikanan dari Kawasan Tanjungbalai ini merupakan sejarah baru dalam lalulintas ekspor komoditi hasil perikanan di Sumatera Utara. Walaupun selama ini kita telah pernah melaksanakannya, hanya saja belum tercatat asalnya dari Tanjungbalai.
Wali Kota Tanjungbalai, H M Syahrial SH MH mengatakan sebagai salah satu daerah di Sumut yang memiliki potensi yang cukup besar dibidang perikanan, baik perikanan laut dan darat. Tanjungbalai sebagai pusat pendaratan produksi perikanan laut yang cukup besar setelah belawan, dengan armada kapal penangkap ikan baik skala kecil dan besar serta jumlah nelayan Tanjungbalai yang mencapai 13.215 orang.
“Alhamdulillah hari ini kita melakukan ekspor perdana ikan segar 79,332 ton dari Kota Tanjungbalai ke Negara China dan berharap hal ini akan terus meningkat,” kata Wali Kota.
“Sebagaimana data yang disampaikan Kepala UPT BKIPM Tanjungbalai tadi, untuk hari ini kita mengekspor jenis Frozen Squid 46.374,10 Kg, Frozen Cuttle Fish/Sotong 6.220,80 Kg dan Frozen Conger Eel/Malong 26.737,54 Kg berasal dari dua Eksportir yakni PT. Asahan Hasil Laut dan CV. Semangat Baru,” ucapnya.
Syahrial mengimbau kepada para unit pengolahan ikan yang memang tujuannya ekspor dapat berkontribusi dalam mensejahterahkan nelayan dengan peningkatan harga beli dari nelayan. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga memberikan bantuan ke masyarakat berupa CSR (Corporate Social Resposibility).
“Kita juga berharap peluang ini dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Tanjungbalai yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat. Jika buka peluang pelatihan buat tenaga kerja baru dibidang pengolahan ikan yang didukung oleh perusahaan guna mendapatkan SDM yang terampil dan saya juga berharap hal ini didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,” ujarnya.
“Saya yakin masih banyak lagi potensi perikanan yang belum dioptimalkan seperti ikan teri nasi, udang ebi, terasi yang pasarnya cukup besar di negara luar seperti China, Thailand, Hongkong dan negara lainnya. Semakin banyak unit-unit pengolahan ikan berstandar internasional akan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian masyarakat Tanjungbalai,” tambahnya.
Terkait keterbatasan Pelabuhan Teluk Nibung yang belum bisa dilalui Kapal besar ditambah lagi sungai Asahan selalu mengalami pendangkalan, hal ini menyebabkan 57 persen ekspor masih melalui Pelabuhan Belawan.
“Kedepan saya berharap sinergitas antara Pemkot Tanjungbalai bersama BKIPM, Bea Cukai, BPS, Bank Indonesia dan para Eksportir untuk menjadikan single data terkait data ekspor perikanan sehinga tercatat sama di semua instansi,” harap Wali Kota.
“Kepada Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT. Asahan Hasil Laut dan CV. Semangat Baru, saya ucapkan selamat atas ekspor perdana ke china hari ini sebanyak 79.332 Kg dengan nilai Rp. 2.627.000.000,- dan mengajak semua Pengusaha untuk ikut Serta mengambil peluang ini,” tutup Syahrial.
Sementara itu, Kepala BKIPM, Dr Ir Rina MSi menyampaikan melihat potensi perikanan dari Kota Tanjungbalai sangatlah besar dan cenderung meningkat selama 3 tahun terakhir.
Secara total produk hasil perikanan yang dilalulintaskan (domestik+ekspor) dari Kota Tanjungbalai pada tahun 2016 sebesar 18.610 Ton menjadi 23.649 Ton pada tahun 2017 (naik 27%), 25.252 Ton pada tahun 2018 (naik 36%) dan sampai Agustus tahun ini sudah mencapai 16.612 Ton atau capaian 66% dari tahun 2018 dengan nilai rata rata Rp. 471,392 Milyar/Tahun.
Peningkatan Ekspor ini merupakan gambaran bahwa Pemerintah Kota Tanjungbalai telah berhasil ikut serta menjaga kestabilan kinerja neraca perdagangan dari sektor Perikanan.
Di Kota Tanjungbalai sendiri, sampai Agustus 2019 ini jumlah UPI sudah mencapai 9 UPI meningkat 300% dari tahun 2016 yang hanya 3 UPI. Dengan bertambahnya jumlah UPI tersebut tentunya berdampak positif yang besar pada kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Dimana peluang kerja juga semakin meningkat, saat ini UPI-UPI tersebut telah memperkerjakan 336 orang, jika dikali 3 (Ayah, Ibu dan anak) akan menjadi 1.008 orang. Kami (KKP) siap mendukung dan memberikan pelatihan untuk mendukung program Pelatihan SDM dibidang Pengolahan Ikan, Kata Kepala BKIPM Rina.
“BKIPM siap membantu para pelaku usaha perikanan yang berniat ingin mengekspor komoditi hasil perikanan dari sisi jaminan kesehatan dan mutu keamanan hasil perikanan agar Perekonomian Tanjungbalai dapat terus meningkat,” ujarnya.
Terakhir, Kepala BKIPM mengucapkan terima kasih kepada 2 UPI yang baru saja pada tahun 2019 ini memiliki nomor registrasi ke negara China yakni PT. Asahan Hasil Laut dan Semangat Baru, saya berharap agar tetap konsisten dalam penerapan sistem jaminan Mutu dan keamanan Hasil Perikanan yang sesuai konsep HACCP
Acara diakhiri dengan pemberian Sertifikat ekspor oleh Kepala BKIPM dan Wali Kota Tanjungbalai kepada UPI PT. Asahan Hasil Laut dan Semangat baru serta Pengguntingan Pita dan Pemecahan Kendi sebagai tanda Launching Ekspor Perdana Ikan Segar di depan 3 Unit Truck Kontainer yang akan berangkat menuju Pelabuhan Belawan. (Syaf)