TASLABNEWS, ASAHAN-Aktifitas pengerukan dan pegangkutan tanah di sejumlah perkebunan sawit di Dusun 10, Kecamatan Meranti, Asahan yang beralih fungsi jadi sawah diperotes warga.
Diyakini, jika kondisi ini terus berlanjut, maka jalan ke dusun tersebut akan rusak dan sulit dilalui.
Kepada taslabnews, Sabtu (14/9) sejumlah warga Meranti mengaku resah dengan truk yang mengangkut tanah untuk mengeruk tanah dari perkebunan sawit yang akan dialih fungsikan jadi persawahan.
Pasalnya akibat aktivitas truk pengangkut tanah itu abu berterbangan ke rumah warga. Selain itu jalan ke dusun mereka jadi rusak.
“Lihat lah bang debunya berterbangan ke rumah. Jalan juga mulai rusak. Kami harap aktivitas pengangkutan tanah ini segera dihentikan,” ucap Agus diamini warga lainnya.
Sebagai bentuk protes warga menghadang truk pengangkut tanah.
Walaupun pihak pemborong menawarkan sejumlah uang kepada masyarakat tersebut tapi tetap di tolak oleh warga.
Warga mengaku sangat menyayangkan sikap kadus dan kades yang mereka anggap membela pengusaha dari pada membela warganya.
Sebelumnya, Plt Bupati Asahan Surya saat lakukan panen raya padi sawah di Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Sabtu, (24/08/2019) mengakui jumlah lahan persawahan di Meranti turun drastis.
Surya mengatakan, telah terjadi penurunan luas lahan pertanian di Asahan. Dimana sesuai data yang dimiliki Pemkab Asahan pada tahun 2018 luas lahan pertanian di Asahan mengalami penurunan/merosot dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana luas lahan pertanian di Asahan saat ini tinggal 8.621 hektare.
Untuk mendukung produktivitas tanaman pangan Pemkab Asahan telah melakukan berbagai upaya diantaranya membangun irigasi, infrastruktur jalan usaha tani. (Edi/syaf)