TASLABNEWS, ASAHAN– Bobroknya kinerja Kadis Kesehatan Asahan kembali jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2019. Dimana menurut BPK ada 17 kendaraan dinas di Dinkes yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Hal itu dikatakan Fadli (41) warga Jalan Sisingamangara Asahan kepada taslabnews, Minggu (29/9).
Menurut Fadli sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nomor: 35.B/LHP/XVIII.MDN/03/2019 tanggal 25 Maret 2019 disebutkan ada 17 unit yang tidak memiliki STNK karena alasan hilang.
“Nah yang jadi pertanyaan kenapa STNK kendaraan itu bisa hilang. Apakah digadaikan oleh pemegangnya atau bagaimana. Terus kok dr Aris Yuhardiansyah selaku kadis tidak menindak bawahannya yang menghilangkan STNK. Ini jelas karena ketidak peduliannya dengan aset di dinasnya,” ucap Fadli.
BERITA TERKAIT:
Permintaan Praktisi Hukum, Polres Asahan Diminta Usut Kasus Pengemplang Pajak Ambulans di Dinkes
Hebat, 19 Unit Mobil Ambulans Dinkes Asahan Tak Bayar Pajak dan Tidak Miliki STNK yang Masih Berlaku
Fadli menambahkan, hasil pemeriksaan BPK disebutkan dari 17 unit kendaraan dinas itu ada 13 unit sepedamotor dan 4 unit mobil.
“Jadi makin nampak bobroknya kinerja kadis kesehatan. Tapi anehnya kok sekda dan bupati gak menegurnya ya. Apa karena ada sesuatu,” ucap Fadli.
Masih dari Fadli, ia juga merasa heran dengan aparat penegak hukum di Asahan. Dimana jelas-jelas akibat tidak dibayarnya 100 unit pajak kendaraan dinas negara mengalami kerugian, tapi pihak kejaksaan tidak berani memanggil kadis kesehatan untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
“Jangankan jadi tersangka kasus pengempkang pajak kendaraan dinas. Jadi saksi saja saya rasa gak mungkin berani jaksa memanggil kadis kesehatan,” ucapnya.
“Nah jawaban Kadis Infokom Asahan Rahmat Hidayat Siregar yang menyebutkan semua pembayaran pajak kedaraan dinas di tampung di anggaran dinas masing-masing OPD menjelaskan bahwa sebenarnya ada anggaran di Dinas Kesehatan. Lalu kenapa gak dibayarkan,” ucapnya.
Saat hal ini dikonfirmasi ke Kadis Kesehatan Asahan dr Aris melalui whatsApp Aris tak mau menjawab. Begitu juga sekretaris Dinkes Santoso.
Tepisah Kabid Pemberitaan Infokom Asahan Arbin Tanjung mengaku belum tahu pasti temuan BPK.
“Nanti saya tanya inatansi terkaitnya ya bang,” ucapnya. (Syaf)