Halo sobat taslabnews, ketemu lagi dengan bisnis unik kita kali ini.
Anda pasti kenal dan sering mendengar tentang lintah. Banyak orang yang menganggap Lintah sebagai hewan yang menjijikkan dan menggelikan. Akan tetapi hewan yang satu ini mampu mendatangkan banyak keuntungan bagi orang yang membudidayakannya.
Budidaya lintah adalah bisnis budidaya unik yang masih jarang dikembangkan oleh masyarakat. Padahal saat ini prospek budidaya lintah bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat. Per buoan bisa untung jutaan rupiah bahkan lebih.
Lintah dibutuhkan dan sangat bermanfaat untuk pengobatan dan terapi kesehatan, seperti:
Kelenjar getah bening.
Darah tinggi
Kolesterol.
Asam urat.
Stroke.
Diabetes mellitus kering / basah.
Migraine.
Sering pusing.
Rematik.
Pengapuran.
Gangguan seksual.
Sakit pinggang atau encok.
Jantung Koroner.
Dan masih banyak lagi.
Jika dulu lintah hanya dianggap sebagai hama, maka seiring dengan perkembangan teknologi, banyak orang yang percaya bahwa lintah cukup manjur untuk mengobati penyakit stroke pada manusia.
Caranya dangan meletakkan 2 hingga 4 intah di beberapa titik yang disinyalir mengalami penyumbatan pembuluh darah. Hanya dalam beberapa jam, lintah pun mampu menghisap darah kotor dari si pasien.
Cukup bermanfaat kah? Tentu bagi kesehatan. Namun bagaimana dari sudut pandang peluang usaha dan omzet yang bisa dihasilkan dari beternak lintah ini?
Permintaan akan lintah yang cukup tinggi saat ini
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa lintah kini diyakini mampu mengobati penyakit seperti stroke. Maka dengan itu pula, permintaan pasar semakin tinggi terhadap lintah.
Dari sini kita sudah bisa melihat bahwa
komoditi lintah mulai diperhitungkan di pasaran dan tentunya memiliki harga.
Tak hanya itu, penggunaan lintah untuk pengobatan dilakukan layaknya jarum suntik, hanya sekali pakai saja.
Jadi jika sudah digunakan untuk menyedot darah kotor pasien, maka lintah akan dilepaskan ke alam bebas ataupun dimatikan. Inilah yang membuat permintaan lintah di pasaran juga tinggi dan memiliki harga yang cukup mahal.
Seorang terapis lintah dari Dusun Duren, Kosambi, Kabupaten Karawang, Jawa Barat bernama Enjang Mulyana mengatakan bahwa dirinya membutuhkan sedikitnya 60 hingga 200 lintah per harinya yang ia dapat dari hasil beternak sendiri ditambah dari para peternak lainnya.
Para peternaklainnya biasanya memasok sekitar 1.000 hingga 2.000 lintah kepada terapis.
Permintaan yang tinggi akan kebutuhan lintah bagi kesehatan tak hanya datang dari dalam negeri. Bahkan permintaan juga datang dari China yang
membutuhkan sedikitnya 6 ton lintah kering per bulannya kepada peternak di
Indonesia.
Namun terbatasnya pasokan membuat permintaan ini jadi tersendat. Jika dihitung-hitung, untuk mendapatkan 6 ton lintah kering, berarti harus mengumpulkan 1,8 juta lintah segar per bulannya. Tentu saja, harganya menjadi sangat mahal sekarang ini.
Bagaimana cara beternak lintah?
Tak jauh berbeda dengan cara beternak hewan lainnnya, beternak lintah membutuhkan pakan yang sepadan.
Lintah merupakan hewan karnivora dan pemakan darah, sehingga untuk pakannya dibutuhkan belut dan beberapa hewan tak bertulang belakang lainnya seperti cacing, larva serangga, hingga siput.
Sementara untuk lokasi beternaknya, bisa dilakukan di tempat yang mirip dengan habitat asli lintah tersebut. Yakni di daerah yang tidak langsung terpapar sinar matahri, teduh dan sedikit lembap. Untuk wadahnya sendiri bisa berupa aquarium, kolam maupun kolam fiber.
Tidak ada aturan khusus yang mengatur tentang ukuran kolam, buat secukupnya saja. Yang terpenting, dasar kolam harus diberi lumpur yang dicampur dengan pasir, bebatuan, roster, maupun genting agar lintah bisa menempelkan kokonnnya.
Suhu air di kolam tersebut bisa disesuaikan dengan alam sekitar. Sementara jika sedang musim bertelur suhu harus diturunkan sedikit dari lingkungan.
Pada umumnya, lintah yang layak jual untuk pengobatan adalah lintah yang berumur sedikitnya 4 bulan dan telah mencapai ukuran sekitar 3 cm hingga 4 cm.
Untuk harganya, biasanya para peternak bisa menjualnya sekitar Rp3.000 – Rp4.000 per ekor, khusus untuk pengobatan.
Bayangkan jika peternak menjual sekitar 1000 ekor per bulannya? Tentu sebuah omzet yang cukup besar bagi sebuah peluang usaha dengan modal sedikit. (***)