KABUPATEN ASAHAN adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara.
Oleh: Syafruddin Yusuf SE
Saat kududuk sendiri di pinggir sungai silau, Senin (9/9) entah kenapa benakku tiba-tiba teringat akan adat istiadat kebudayaan melayu yang merupakan warisan turun temurun keluargaku. Tak bisa kupungkiri darah melayu masih melekat kental padaku.
Sambil menghisap sebatang rokok sempoerna hijau, benakku pun melayang. Kenapa saat ini budaya melayu dilupakan generasi muda di Asahan. Padahal sangat banyak budaya melayu yang sangat indah dan pantas disajikan pada para tamu yang datang dari luar Asahan.
Padahal di Asahan mayoritas masyarakatnya adalah Melayu, Batak, jawa dan masih banyak suku lainnya.
Masyarakat Melayu Asahan terkenal ramah, sopan santun, dan setia kawan. Selain itu juga suka menolong. Jadi wajar dong saya bilang saya bangga jadi anak melayu.
Sebagai anak Melayu yang lahir dan besar di Kabupaten Asahan sekitar 43 tahun lalu saya masih sempat menyaksikan beragam kebudayaan melayu.
Mulai dari senandung, tari melayu, adat pernikahan dan masih banyak lagi. Nah saya akan membahas beberapa saja.
Namun saat ini, tepatnya 20 tahun terakhir, budaya melayu Asahan seakan terkikis. Saat ini sangat jarang aku melihat pagelaran budaya melayu di Asahan. Kalau pun ada hanya segelintir orang yang masih melestarikannya.
Padahal Asahan terkenal dengan kesultanan Melayu Asahan. Banyak budaya melayu yang tersimpan dan menarik untuk dipertontonkan kepada dunia.
Namun sayang, saat ini para generasi mudanya banyak yak tidak tahu adat istiadat suku melayu. Ibaratnya adat istiadat suku melayu Asahan seperti tamu di rumah sendiri.
Padahal banyak hal adat istiadat melayu yang cukup membanggakan. Bahkan dalam berpakaian pun ada tradisinya juga. Masyarakat melayu mengatakan bahwa tradisi tersebut adalah adab dalam berpakaian.
Ada ungkapan dari Suku Melayu dalam hal ini yakni “adat memakai pada yang sesuai, adat duduk pada yang elok, adat berdiri tahukan diri”.
Ungkapan tersebut memiliki arti sangat dalam yakni memberi petunjuk bahwa setiap manusia di haruskan untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya, berperilaku menurut alur dan tempatnya.
Sesuai dengan ungkapan diatas membuat orang-orang Melayu selalu memilih pakaian yang sesuai dengan diri dan kedudukannya, berusaha memakai dengan baik dan benar, sekaligus menghindari larangan dalam berpakaian.
Jenis-jenis pakaian melayu tersebut antara lain :
Baju gunting cina
Baju cekak musang
Baju teluk belanga
Baju kurung
Baju Kebaya labuh
Selain itu ada kebiasaan berkapur sirih yang jadi salah satu tradisi yang dimiliki oleh kaum suku melayu. Tradisi ini adalah sebuah tradisi makan sirih yang diramu dengan kapur dan pinang.
Selain dimakan bagi masyarakat puak melayu, sirih dikenal sebagai lambang adat resam dan adat istiadat Melayu yang telah menjadi suatu kepastian di dalam beberapa upacara adat.
Fungsi lainnya dari kapur sirih ini, antara lain :
Kapur sirih sebagai pengobatan tradisional
Kapur sirih untuk upacara pernikahan, jenis sirih ini yakni sirih junjung yang dihiasi cantik sebagai barang hantaran pengantin dan juga sirih penyeri kepada pengantin perempuan.
Kapur sirih digunakan dalam acara upacara resmi kebesaran istana dan kerajaan juga, sirih junjung memainkan peranan penting, sirih menjadi penyeri majelis dan mengepalai sesuatu perarakan yang diadakan.
Dalam hal pernikahan, prosesi tradisi dari pernikahan dari Suku Melayu juga ada yakni
Merisik, Meminang, Berinai, Berandam, Menikah (akad nikah), Bersanding, Tepuk tepung tawar, Makan nasi hadap-hadapan, Memberi hormat pada mertua
Berdimbar (mandi taman).
Selain itu terdapat juga larangan-larangan yang harus dilakukan untuk calon wanita melayu sebelum menikah yakni, sebagai berikut :
Calon pengantin Wanita dilarang bepergian kecuali mendapat izin dari orang tuanya.
Seminggu sebelum menikah dilarang keras untuk keluar/bepergian.
Apalagi 3 hari sebelum menikah haram bagi mempelai wanita untuk berpergian.
Mengenai tarian. Saya rasa cukup banyak tarian dari suku melayu seperti tari menyambut tamu, tari serampang 12 dan masih banyak lagi.
Melayu juga memiliki senandung yang saat ini sangat jarang ditampilkan. Kalau pun ada paling diacara hari besar saja.
Melayu juga memiliki pencak silat. Biasanya saat menyambut mempelai pengantin dari masing-masing pihak (pihak mempelai pria dan wanita) akan membawa jago pencak silatnya.
Para jago pencak silat ini akan bertanding sebelum akhirnya rombongan mempelai pria diperbolehkan masuk.
Ya melihat banyaknya budaya melayu ini, saya sebagai anak melayu merasa bangga. Sebenarnya masih terlalu banyak lagi adat istiadat melayu yang belum saya paparkan dalam tulisan ini. (***)