SAAT ini pihak kepolisian Republik Indonesia menggelar Operasi Keselamatan 2019 secara serentak di seluruh Indonesia.
Oleh, Syafruddin Yusuf SE, Asahan
Dikutip dari akun Instagram @divisihumaspolri, operasi atau razia lalu lintas ini dilaksanakan 29 April hingga 12 Mei 2019.
Operasi Keselamatan tersebut dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Ada 9 sasaran utama operasi keselamatan lalulintas 2019 ini yakni:
1. Pengemudi di bawah umur.
2. Pengemudi melawan arus.
3. Pengemudi motor berboncengan lebih dari satu.
4. Pengemudi dan penumpang motor tidak gunakan helm SNI.
5. Pengemudi kendaraan bermotor mabuk karena penyalahgunaan narkoba/miras.
6.Berkendara sambil menggunakan handphone.
7.Berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
8. Kendaraan Bermotor yang tidak dilengkapi kaca spion, knalpot dan TNKB non standart.
9. Kendaraan Bermotor bak terbuka untuk angkut orang
Bagi saya pribadi, razia yang digelar personel satlantas merupakan tindakan yang sangat bagus. Tujuannya tentu agar masyarakat paham dan sadar akan mematuhi rambu-rambu lalulintas.
Baik kelengkapan kendaraan dan berkendaraan. Sudah pasti warha tahu saat mengendari kendaraan bermotor itu harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Diantaranya memakai helm standart, membawa surat izin mengemudi (SIM), STNK, tidak memakai handphone (teleponan) saat mengemudikan kendaraan, tidak ugal-ugalan/ngebut yang bisa membahayakan orang lain dan masih banyak lagi.
Namun memang kesadaran masyarakat saat ini sangat minim dalam mematuhi peraturan undang-undang lalulintas.
Tapi saya tidak akan membahas soal aturan lalulintas dan penegakan hukum berlalulintas di daerah lain.
Saya hanya membahas khusus di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara.
Ya itu karena saya melihat banyak warga Asahan yang masih belum benar-benar mematuhi aturan dalam berkendaraan.
Tapi oknum aparat penegak hukum (personel satlantas) di daerah ini juga terbilang kurang tegas.
Terbukti seperti video yang saya abadikan (lihat videonya di bawah).
Dalam video itu banyak warga yang tidak mematuhi aturan dengan tidak memakai helm standar.
Baik yang membawa kendaraan, atau pun yang ada diboncengan.
Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran berlalulintas warga di Asahan sangat minim. Padahal memakai hel itu juga demi kebaikan pengendara sepedamotor.
Karena mana tahu saat pengendara sepedamotor mengalami nasib naas kecelakaan lalulintas, maka heln bisa melindungi kepala dari benturan langsung ke aspal.
Dalam video juga terlihat ada pengendara sepedamotor yang ugal-ugalan. Padahal itu bisa membahayakan dirinya dan orang lain.
Namun tindakanya berhasil menyelamatkanya dari sergapan oknum satlantas yang ingin menghentikan laju kenderaannya.
Lalu dalam video juga terlihat ada bapak-bapak membonceng anaknya yang tidak pakai helm. Ada juga seorang wanita dewasa yang dibonceng dan tidak pakai helm.
Bahkan pantauan saya banyak warga yang berusaha menghindari razia tanpa plank atau yang dikenal dengan hunting system ini.
Ada yang memutar melawan arus. Ada yang berbelok tiba-tiba dan ada juga yang menambah kecepatan laju kendaraannya.
Padahal jika warga mematuhi tertib berlalulintas hal seperti itu tidak perlu terjadi.
Namun saran saya, hendaknya oknum satlantas juga bisa berlaku adil. Tertibkan semua yang melanggar aturan. Jangan ada tebang pilih dalam menetapkan aturan berlalulintas. (***)