TASLABNEWS, TANJUNGBALAI,-United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) akan melakukan penelitian sumber air di kota Tanjungbalai
Penelitian tersebut nantinya dilakukan atas kerjasama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kualo kota Tanjungbalai.
Hal itu terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan di Grand Singgie Hotel, Tanjungbalai yang dihadiri langsung oleh Direktur UNESCO Asia Pasifik, Prof Dr Shahbaz Khan, Jumat, (23/8/2019).
Direktur PDAM Tirta Kualo, Rury Prihatini Lubis menjelaskan penelitian tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan bahan baku terkait ketersediaan dan kualitas air bersih bagi warga Kota Tanjungbalai.
Selain itu kata Ruri, hasil penelitian nantinya akan menjadi salah satu rekomendasi untuk mendukung master plan PDAM ke depannya.
Menurutnya penelitian air tersebut nantinya akan dilakukan UNESCO bersama pihak Universitas Sumatera Utara (USU).
Sementara Direktur UNESCO, Asia Pasifik Prof Dr Shahbaz Khan mengatakan, persoalan ketersediaan air bersih tidak hanya menjadi masalah serius di Indonesia, disejumlah negara juga mengalami hal yang sama.
Karena itu, UNESCO sudah melakukan studi dibanyak negara termasuk di sejumlah wilayah di Indonesia terkait sumber-sumber air yang bisa atau layak diolah menjadi air bersih yang higienis untuk dikonsumsi.
Shahbaz Khan mengatakan dalam hal ini UNESCO hadir ke Tanjungbalai akan melakukan penelitian terkait masalah air dengan mendatangi pusat WTP, aliran sungai silau dan sungai Asahan untuk nantinya dijadikan sebagai sumber air yang layak untuk dikonsumsi oleh warga, ucapnya.
Dari hasil laporan yang diterima oleh pihak UNESCO, bahwa Tanjungbalai mengalami keterbatasan atau kelangkaan sumber air
Dimana kata Shahbaz Khan kelangkaan air ada dua,yakni secara fisik dan secara ekonomi,dengan kata lain kalau secara fisik itu yang memang tidak ada air sama sekali di daerah tersebut dan sementara di Tanjungbalai, punya banyak air dan masalah yang timbul adalah Faktor ekonomi
Untuk itu kata Shahbaz Khan UNESCO akan memberikan dorongan terhadap peningkatan SDM Pegawai Perusahan Air minum di Tanjungbalai, sehingga permasalahan Ketersediaan Air dapat teratasi dan siap dikomsumsi masyarakat Tanjungbalai,Terangnya.
Untuk diketahui, saat ini PDAM Tirta Kualo Kota Tanjungbalai memiliki sebanyak 22.137 pelanggan sambungan rumah, sedangkan produksi air dari 6 WTP yang ada hanya 340 liter per detik.
Idealnya, untuk mencukupi kebutuhan air 22.137 pelanggan tersebut, PDAM memerlukan produksi air sebanyak 414 liter per detik.(Rik/syaf)