TASLABNEWS, SAMOSIR-Setelah viral diberitakan, akhirnya Pemerintah Kabupaten Samosir mengusulkan nama Baniolo Boru Rumapea (51), janda anak empat di Kabupaten Samosir tinggal di gubuk reot untuk diperbaiki melalui program bedah rumah.
|
Kondisi rumah tidak layak huni di Samosir. |
Hal itu terlihat di akun facebook Pemkab Samosir, Rabu (7/8) pukul 12.26 WIB.
Dalam akun facebook tersebut dikatakan Pemkab Samosir Ajukan daftar 2006 rumah tidak layak huni yang akan menerima bantuan BSPS tahun 202 ke Kementerian PUPR.
BACA BERITA SEBELUMNYA:
Sedihnya, Janda Bersama 4 Anaknya Tinggal di Gubuk Reot, Belum Pernah Terima Bantuan dari Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Samosir mengajukan usulan Calon Penerima Bantuan (CPB) perbaikan 2006 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berada di Kabupaten Samosir. Usulan ini merupakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk Tahun Anggaran 2020, Bupati Samosir mengantarkan langsung ke Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta.
Salah satu penerima bantuan program pemerintah ini adalah Bainolo br Rumapea (51), warga Desa Toguan Galung Kecamatan Nainggolan yang beberapa hari belakangan ini viral di media sosial karena kondisi rumah yang ia tempati memang tidak layak huni.
Pemerintah Kabupaten Samosir langsung merespon dengan cepat berita yang beredar di masyarakat dan memasukkan nama ibu empat anak ini kedalam calon penerima program BSPS TA. 2020. Peran serta masyarakat dan media juga sangat membantu Pemerintah dalam menyukeskan Program BSPS Rumah Tidak Layak Huni ini.
Pemerintah Kabupaten Samosir berharap usulan ini dapat diterima oleh Kementerian PUPR agar dapat meningkatkan kesehjateraan masyarakat dan memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Samosir.
Pemerintah Kabupaten Samosir mengucapkan terimaksih kepada masyarakat yg telah memberi informasi di segala lini seandainya ada hal hal yg perlu dan sangat mendesak untuk di tangani demi kebaikan kita bersama utama nya demi Samosir yg kita cintai .
We love Samosir.
Sebelumnya diberitakan, boru Rumapea yang tinggal di Huta Sipakko Dusun 1, Desa Toguan Galung Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara ini sangat berharap agar pemerintah daerah bisa memperhatikan nasibnya.
Di rumah gubuk yang tidak dialiri listrik dan tidak memiliki kamar mandi ia tinggal beserta 4 anaknya sejak ditinggal meninggal oleh suaminya.
Kondisi tiang pondasi rumah pun sudah tampak miring dan nyaris hampir roboh.
Untuk masak sehari-hari, ia menggunakan ranting pohon.
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, Ibu empat anak ini harus bertani dengan segala keterbatasan tenaga terpaksa harus dilakukannya untuk memperjuangkan nasib ke empat buah hatinya yang masih sekolah.
Kadang keluarga ini harus dibantu tetangga sekitar dan keluarga untuk menumpang belajar anaknya.
“Belum pernah ada datang oknum pejabat dari dinas Pemkab Samosir atau Dinas Tarukim Samosir ke rumah saya pak. Saya berharap agar pemerintah Samosir bisa memperhatikan keluarga saya ini, agar bisa mendapatkan program bedah rumah yang layak” ujarnya. (mom)