TASLABNEWS, TOBASA-Diduga jadi korban perampokan dan penganiayaan, H Siringoringo ditemukan di dalam parit di Toba Samosir (Tobasa), Jumat (9/8/2019). Kuat dugaan korban sebelumnya dianiaya lalu dibuang ke parit.
|
Korban yang dibuang di parit. |
Penemuan H Siringoringo di dalam parit membuat warga Desa Sihubakhubak Kecamatan Uluan heboh. Saat ini korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Medan dari RSUD Porsea.
Diperkirakan H Siringoringo terendam di dalam air parit selama 15 jam.
Sesuai keterangan dari istri H Siringoringo, Boru Sitorus saat ditemui di RSUD Porsea menuturkan, suaminya meminjam mobil dari temannya inisial DP, Senin (5/8/2019) untuk berangkat ke
Sibolga.
Selanjutnya Selasa (6/8/2019), H Siringoringo berangkat bersama 3 orang temannya, namun Boru Sitorus tidak mengetahui urusan keberangkatan tersebut.
BERITA LAINNYA:
2 Penjambret Tas di Batubara Diringkus
Khoirani Siregar, Penderita Hidrosefalus dan Gizi Buruk Dirujuk ke RSUD H Adam Malik Medan
7 Warga Asahan dan Tanjungbalai Bawa 36,16 Kg Sabu, 2 Orang Ditembak
“Rabu (7/8/2019), suami saya dan 3 orang temannya, sempat singgah di rumah sekira pukul15.30 WIB. Namun sekira pukul 20.00 WIB, mereka kembali keluar dan tidak tau kemana, sebab suami saya tidak permisi. Akhirnya suami saya ditemukan terkapar tak sadarkan diri di parit Desa Sihubakhubak,” terangnya.
Menurut warga setempat, H Siringoringo bersama teman-temannya sempat minum tuak di warung T Manurung di Desa Sihubakhubak, Kecamatan Uluan hingga pukul 23.30 WIB.
Sementara T Manurung, membenarkan jika H Siringoringo pada Rabu malam bersama temannya minum tuak di warungnya.
“Mereka minum di sini, tetapi pak Siringoringo saat pulang tidak bersamaan dengan ketiga temannya dengan mobil yang mereka bawa ke warung saya,” ujarnya.T Manurung tidak mengetahui kejadian, hingga ada kabar dari masyarakat pada hari Kamis sekira pukul 15.00 WIB ditemukan seseorang yang terendam di air parit dalam kondisi terduduk.
“Ternyata itu Siringorongo yang minum tuak di warung saya,” kata T Manurung.
Adalah pegawai Kantor Camat Uluan yang kebetulan melakukan bersih-bersih menyambut Digahayu ke 74 Republik Indonesia yang pertama kali menemukan korban di dalam parit.Awalnya H Siringoringo yang berada di parit dalam posisi duduk sempat diabaikan. Sebab warga mengira, orang yang sedang istirahat setelah kelelahan mencari ikan di parit yang kebetulan airnya kecil.
“Namun setelah diamati secara teliti, baru lah warga menyadari bahwa pak Siringoringo sedang duduk di dalam parit tidak sadarkan diri. Kemudian warga mengangkatnya, lalu menghubungi istrinya,” jelas warga.
Melihat kondisinya mengalami luka robek di bagian kepala seperti benda tajam.
Kasat Reskrim, AKP Nelson Sipahutar, membenarkan adanya laporan ke Polres Tobasa dari keluarga H Siringoringo, Jumat (9/8/2019).
“Kasus ini sudah ditangani dan dalam penyidikan dan pengembangan dari Polres Tobasa,” terang AKP Nelson. (mjc/int/syaf)