DALAM TULISAN sebelumnya saya telah menyebutkan beberapa nama yang diusung dan disebut bakal maju bertarung di Pilkada Asahan 2020 mendatang.
Oleh: Syafruddin Yusuf, Kisaran
Ya, ditulisan kali ini saya akan coba untuk membahas apa saja yang harus dimiliki oleh para tokoh yang hendak bertarung di Pilkada 2020.
Diantaranya ternyata adalah harus memiliki perahu pengusung baik dari partai atau dari jalur independen.
Namun walau pun sudah memiliki dua hal di atas, ternyata itu saja belum cukup untuk bisa memenangkan pertarungan di pilkada.
Kandidat yang ingin maju harus punya nilai tawar dan jual. Faktor ini juga sangat memengaruhi dalam mendulang perolehan suara kelak di pilkada.
BACA TULISAN SEBELUMNYA:
Mencari Calon Sosok Pemimpin yang Mengerti Warga dan Bisa Memajukan Asahan (Bagian 1)
Ya, jika kandidat yang maju tidak memiliki nilai jual (dikenal masyarakat/berkharisma) maka akan sulit mendulang suara seperti yang diharapkan.
Secara otomatis kandidat yang tak punya nilai jual akan mengeluatkan anggaran yang sangat besar untuk memperkenalkan diri.
Memang nama-nama yang diunggulkan untuk maju di pilkada Asahan 2020 mendatang diantaranya Sri Kumala SE, Rosmansyah Stp, Taufiq Zainal Abidin, H Hendri, H Benteng Panjaitan, Brigjen Nur Azizah, H Panasunan, H Syamsul Qodri, H Surya Bsc, Rianto SH, Hj Winda Fitrika, Tatan Dirsan Atmaja sudah cukup familiar.
Sebut saja Surya dan Taufik ZA. Surya yang awalnya sebagai Wakil Bupati Asahan dan sekarang menjadi Plt Bupati sejak Almarhum Taufan Gama Simatupang meninggal dunia tentu sudah dikenal sebagian besar warga.
Begitu juga Taufik ZA yang merupakan sekda Asahan. Secara otomatis dari segi finansial (keuangan) dan popularitas nama dan wajah mereka sudah tidak asing lagi bagi warga Asahan
Nama politikus Rosmansyah Stp yang juga anggota DPRD Asahan yang saat ini menduduki jabatan Ketua PDIP Asahan juga sudah cukup punya pamor dan nilai jual.
Begitu juga dengan H Benteng Panjaitan yang telah 2 kali berturut-turut menjadi Ketua DPRD Asahan.
Nama Brigjen Nur Azizah yang pernah menjadi pesaing Almarhum Taufan Gama Simatupang-Surya juga tidak bisa dianggap enteng. Ia bisa saja menjadi saingan yang cukup kuat bagi calon kandidat.
H Panasunan, H Syamsul Qodri. Sri Kumala. Tiga nama ini juga jangan dipandang sebelah mata. Mereka juga punya penggemar masing-masing di Asahan.
Rianto SH, Hj Winda Fitrika, Tatan Dirsan Atmaja. Tiga nama ini juga tak bisa di remehkan. Tatan Dirsan misalnya. Ia pernah menjadi Kapolres Asahan dan terkenal dekat dengan insan pers, tokoh agama, masyarakat dan tokoh pemuda.
Jadi jika benar Tatan maju di pilkada Asahan 2020 mendatang sesuai isu yang berkembang di warung kopi dan media sosial, maka calon lawanya harus berhati-hati.
Rianto yang merupakan mantan Kapolsek Kota Kisaran dan beberapa polsek lainnya di Asahan juga cukup harus diperhitungkan.
Pasalnya ia saat ini merupakan ketua persatuan Pujakesuma Asahan. Artinya bisa saja masyarakat Asahan yang merupakan etnis jawa akan mendukungnya secara penuh.
Hj Winda Fitrika. Siapa yang tak kenal mantan Ketua PKK Asahan yang juga istri dari Almarhum Taufan Gama Simatupang.
Sebagai istri dari mantan bupati yang menjabat dua priode berturut-turut otomatis nama Winda juga cukup dikenal.
Apa lagi Winda saat ini merupakan ketua pengajian wanita di Asahan.
Lalu apakah itu saja sudah cukup sebagai bekal calon kandidat untuk bertarung? (BERSAMBUNG)
Penulis Adalah Pimpinan Redaksi (Pimred) media online www.taslabnews.com sekaligus Ketua Ikatan Wartawan Online Asahan-Batubara