TASLABNEWS, LABURA-Makam Ayi Irmawan atlet tenis meja yang meninggal dunia Maret lalu di Medan karena dugaan kasus lakalantas, Rabu (14/8/2019) dibongkar Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Tingkat II Medan Polda Sumatera Utara. Pembongkaran dilakukan untuk keperluan autopsi.
Masiha Alfakina (18) adik almarhum mengatakan, otopsi dilakukan karena keluarga curiga dengan kematian almarhum.
“Keluarga curiga dengan kematian abangku (Ayi Irmawan). Sebelum abang ini meninggal, kami sempat membawanya ke rumah sakit di Medan,” jelas Masiha didampingi ibunya Irmayana Harianja yang tinggal di Perumahan Permai Aek Kanopan.
Menurutnya, pihak keluarga sempat membawa korban dari tempat kosnya di daerah Tanjung Anom Medan karena memang korban merupakan mahasiswa di salah satu universitas di Medan.
“Kecurigaan keluarga semakin menguat saat kami mau membawanya ke Rumah Sakit dimana ada infus di kamar kosnya dan temannya tertutup memberikan informasi. Kabarnya abang ku itu kecelakaan di daerah Johor Medan tapi kreta yang dipinjamnya tidak nampak dengan alasan sudah dipulangkan,” cerita Masiha.
Namun karena kondisi kesehatan rendah dan kritis sehingga tidak bisa dioperasi dan akhirnya meninggal dunia. Selain itu pada saat memandikan, badan almarhum semua tegang dan luka di wajahnya tidak seperti orang kecelakaan.
“Kami curiga atas kematiannya. Keluarga berharap dengan dilakukanya autopsib maka segera diketahui apa sebenarnya penyebab kematian abangku ini ,semoga dapat terungkap,” jelasnya
Pembongkaran kuburan dan otopsi jenazah dilakukan untuk kepentingan proses penyidikan perkara dugaan tindak pidana penganiayaan yang ditangani Kepolisian Resor Kota Besar (Poltabes) Medan.
Penggalian kubur itu di hadiri pihak keluarga, orang tua dan adik Almarhum Ayi Irmawan serta pihak kepolisian Kapolsek Kualuh Hulu AKP Asmon Bufitra SH, Kanit Reskrim IPDA Gunawan Sinurat SH.