TASLABNEWS, ASAHAN-Selama tahun 2019, jumlah warga Asing yang bekerja di Asahan mencapai 19 orang.
Ilustrasi |
Hal itu sesuai data yang dimiliki Disnaker Asahan mulai Januari hingga Juki 2019.
Itu dikatakan Kadisnaker Asahan melalui Sekretaris Nurdin dan staf Disnaker Catur kepada taslabnews, Rabu (7/8).
Menurut Nurdin, para warga asing ini berasal dari beberapa negara seperti Belanda dan China.
3 Bocah di Labura yang Tewas Tertimpa Gorong-gorong Dimakamkan Satu Liang, Ibu Korban Pingsan
Jatuh ke Laut, Nelayan Asal Tanjungbalai dan Batubara Hilang
Miliki Sabu, 2 Napi Lapas Kelas II-B Pulau Simardan Tanjungbalai Diangkut ke Polres
Dimana kebanyakan para tenaga kerja asing ini kebanyakan bekerja di perusahaan perkebunan yang tersebar di Asahan.
“Jumlah keseluruhannya ada 19 dek sesuai data yang kami miliki. Kebanyakan kerja di perkebunan seperti PT BSP, Harvard Cocopro dan lainnya,” ucap Nurdin.
Menurut Nurdin, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan atas jumlah tenaga kerja asing di Asahan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk melakukan pemantauan adalah dengan menjalin kerjasama dengan imigrasi dan kepolisian serta instansi lainnya.
Kadisnaker Asahan |
Nurdin berharap, jika ada masyarakat yang mengetahui ada perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing namun belun terdaftar di disnaker, imigrasi, kesbangpolinmas, polisi hendaknya secepatnya melaporkan keberadaan warga asing tersebut.
Tujuannya agar disnaket bisa melakukan pendataan secepatnya. (Syaf)