TASLABNEWS, SIANTAR-Ternyata selain di Rumah Makan AD, pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar dan kepala sekolah juga diduga melakukan pengadaan fiktif makan minum untuk siswa di rumah makan R dan rumah makan F.
Bukti pengadaan fiktif untuk makan minum siswa di rumah makan R Siantar. |
Itu dikatakan warga Kota Pematangsiantar R Purba kepada taslabnews, Sabtu (27/7).
BERITA SEBELUMNYA:
Lapor Pak Kapoldasu, Disdik Siantar Diduga Palsukan Stempel dan Tanda Tangan Pemilik Rumah Makan
Biaya Tambahan Makan Minum untuk Siswa di Siantar Rp4,7 Miliar Diduga di Mark Up & Fiktif
Purba mengatakan, dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Cabang Sumatera Utara nomor:37.C/LHP/XVIII.MDN/03/2019 tanggal 30 Maret 2019 disebutkan pengadaan makan minum di rumah makan F dan R juga fiktif.
BACA BERITA LAINNYA:
Sat Intelkam Polres Tanjungbalai Diduga Lalai, Petugas Imigrasi Temukan 2 TKI Ilegal Bawa 2 KG Sabu
Jemput Sabu ke Tanjungbalai, Warga Labuhanbatu Ini Ditangkap Polisi
Kepergok Mencuri di Kampung Sendiri, Warga Labuhanbatu Ini Meringkuk di Sel
Hal itu sesuai pengakuan pemilik rumah makan R dan F yang mengaku tidak pernah menerima pesanan dari Disdik Siantar dan kepala sekolah untuk pengadaan tambahan makan minum siswa pada tahun 2018.
“Abang lihat saja di laporan BPK itu. Di temuan BPK jelas-jelas disebutkan pihak rumah makan AD, R dan F mengaku tidak pernah menerima pesananan untuk tambahan makan minum siswa,” ucapnya.
|
Sesuai pemeriksaan BPK tanggal 12 Maret 2019 di Rumah Makan F ternyata diketahui jika faktur pembayaran pengadaan makan minum untuk siswa dipalsukan pihak pejabat disdik dan kepala sekolah.
Dimana menurut kepala sekolah ternyata pengadaan makan minum untuk siswa itu dilakukan oleh seorang guru yang mengajar di sekolah itu, juga dikelola pihak sekolah.
Sedangkan pemilik rumah makan R juga mengaku tidak pernah menerima pesanan dari Disdik Siantar dan kepala sekolah.
Bukti pengadaan fiktif untuk makan minum siswa di rumah makan F Siantar. |
Hasil pemeriksaan kepada kepala sekolah ternyata yang menyiapkan makan minum adalah orang tua siswa dan pihak sekolah.
“Nah artinya sudah 3 rumah makan yang setempel dan tanda tangan pemiliknya di palsukan,” ucapnya. (Syaf)