TASLABNEWS, SIANTAR-Dalam program tambahan pengadaan makan minum siswa Rp4,7 miliar pada tahun 2018, ternyata pihak Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar diduga memalsukan stempel dan tanda tangan pemilik rumah makan AD.
Hasil temuan BPK tahun 2019 atas laporan keuangan Pemko Pematangsiantar. |
Itu sesuai hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Cabang Sumatera Utara nomor:37.C/LHP/XVIII.MDN/03/2019 tanggal 30 Maret 2019.
Menurut warga Siantar R Purba kepada taslabnews, Jumat (26/7), sesuai temuan BPK dijetahui bahwa pemilik rumah makan AD tidak pernah menandatangani dan menyetempel faktur pembelian tambahan makan minum untuk siswa.
BACA BERITA SEBELUMNYA:
Biaya Tambahan Makan Minum untuk Siswa di Siantar Rp4,7 Miliar Diduga di Mark Up & Fiktif
Selain itu, menurut pengakuan salah seorang kepala sekolah kepada tim pemeriksa BPK, makan dan minuman itu sebenarnya dipesan kepada orangtua salah seorang siswa dan seorang guru yang mengelola kantin.
Namun kepala sekolah tersebut tidak bisa menunjukkan bukti pengadaan makan minum itu kepada pihak BPK.
Purba mengatakan pada tahun 2018 Disdik Siantar menganggarkan Rp4.758.629.000 untuk program tambahan makanan untuk anak sekolah (PTMAS).
BACA BERITA LAINNYA:
Lakukan Curas di Air Batu, Bajak Laut dan Kempleng Ditembak Polisi
Rp4,7 Miliar Biaya Tambahan Makan Minum untuk Siswa di Siantar Diduga di Mark Up & Fiktif
Buronan Kasus Suap Eks Bupati Labuhanbatu, Umar Ritonga Dijemput KPK di Rumah Mertua
“Nah terus stempel dan tanda tangan yang ditunjukkan pihsk Disdik itu milik siapa? Jika ternyata menurut pengakuan pemilik rumah makan ternyaya ia (pemilik rumah makan) tidak pernah menandatangani dan menstempel faktur pembayaran,” ucap Purba.
Masih dari Purba, akibat pengadaan fiktif di RM AD tersebut negara mengalami kerugian Rp27.860.000.
Purba berharap Kapoldasu memerintahkan Kapolres Pematangsiantar untuk memeriksa kadis dan kepala sekolah.
Pasalnya sesuai temuan BPK, selain di Rumah Makan AD, ada lagi beberapa pemilik rumah makan yang stempel dan tanda tanganya dipalsukan pihak disnaker.
“Bukan hanya di rumah makan AD bang dugaan pebelian fiktif dan stempel serta tanda tangan pemiliknya dipalsukan. Sebenarnya ada beberapa rumah makan. Tapi datanya ada di rumah nanti kukasih ke abang datanya ya,” tambahnya. (Syaf)