TASLABNEWS, SIANTAR- Edan, entah apa yang ada dipikiran Jamian Ambarita (41), warga Simalungun ini. Ia tewas setelah nekad mencabik-cabik alat kelaminnya, Kamis (18/7/2019). Diduga korban melakukan aksinya karena korban stres akibat gagal nikah dengan kekasihnya.
Korban saat berada di rumah duka. |
Korban merupakan Huta III Silobosar, Nagori Bosar Nauli, Kecamatan Hatonduhan, Simalungun.
Sebelumnya korban sempat dirawat di Puskesmas. Namun ia menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju ruang ICU RS Djasamen Saragih Pematangsiantar, Jumat (19/7/2019).
Jamian sebelumnya ditemukan bersimbah darah akibat dari alat kelaminnya yang tercabik-cabik di gubuknya, di Huta III Silobosar Nagori Bosar Nauli Kecamatan Hatonduhan, Simalungun, Kamis Kamis (18/7/2019), sekira pukul 17.00 Wib.
BERITA LAINNYA:
10 Pasangan Mesum Terjaring Razia Tim Gabungan SatPol PP Asahan
4 Jenazah Korban Kecelakaan di Jalinsum Limapuluh Dikuburkan Satu Laing Lahat
Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Hasudungan Panggabaean SH membenarkan adanya peristiwa itu.
“Benar-benar tercabik-cabik. Ini saya baru terima laporan kondisi terakhir, korban sudah meninggal, anggota baru pulang mengantar korban,” kata Panggabean kepada wartawan.
Informasi diperoleh, beberapa waktu lalu, Jamian gagal menikah dengan perempuan pujaan hatinya. Padahal kedua orangtuanya, sudah mendesak agar putra mereka itu secepatnya menikah.
“Tapi kita belum mengetahui alasan pasti yang mendasari korban melakukan aksi nekat tersebut. Hanya saja, korban tidak menunjukkan perilaku aneh dan biasa-biasa saja,” jelas Panggabean.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, sebelum ditemukan sekarat berlumuran darah, Jamian sempat menangis dan berteriak.
“Mate nama au lae, nga hu inum be raccun gromokson (gramoxon) (Matilah aku ini, sudah ku minum racun gramoxon),” teriak Jamian saat melintasi perladangan pohon aren yang sedang disadap saksi.
Setelah itu, Jamian terlihat berjalan menuju arah gubuknya yang berada di dekat sungai. Tiba di sana, berselang beberapa waktu, Jamian kemudian terdengar menjerit lagi.
Penasaran, saksi kemudian turun dari pohon aren lalu mendatangi gubuk milik Jamian tersebut.
Namun tiba di sana, saksi sontak kaget. Dari kejauhan, terlihat Jamian sedang mecabik-cabik alat kelaminnya dengan tangan.
Takut dan kasihan, saksi kemudian pergi sambil berlari meninggalkan tempat itu dan memanggil warga desa.
Warga yang mendengar kabar itu segera menyusul Jamian ke gubuknya. Saat warga tiba, Jamian terlihat sudah tergeletak dalam posisi telungkup dan dari alat kelaminnya menyembur darah segar bercampur kotorannya sendiri.
Melihat itu, warga langsung melarikan Jamian ke Puskesmas Titi Beton untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sementara, Jamian meronta-ronta kesakitan saat dibawa.
Selanjutnya korban dirujuk ke rumah sakit Harapan Kota Pematangsiantar. Melihat kondisi kesehatan Jamian yang terus menurut drastis, pihak RS Harapan kemudian merujuk Jamian untuk dirawat di RSUD Djasamen Saragih. Sayang, dalam perjalanan ke RSUD, pria itu meninggal dunia.
Polisi yang turun ke lokasi kejadian mengamankan 1 botol ukuran 1 liter racun rumput Gramoxon, sepotong celana Lee warna biru, kemeja lengan pendek warna abu-abu, sarung warna corak kotak merah dan kaus singlet warna putih.
“Pihak keluarga meminta agar jasad korban tidak dilakukan otopsi maupun visum dengan membuat surat pernyataan tidak keberatan,” jelas Panggabean.
Seorang warga setempat mengatakan, setelah gagal menikah, Jamian memang sering terlihat berdiam diri dan termenung.
N Sinaga menuturkan, sebelum kejadian itu, Jamian hanya pamit untuk pergi ke ladang.
“Kesehariannya korban kerja serabutan, kayak petani atau apa saja,” jelas Sinaga.
Menurut Sinaga, Jamian sempat menjalin hubungan dengan seorang gadis. Namun entah apa penyebabnya hubungan itu berakhir.
Diduga merasa tertekan atas desakan orangtuanya yang meminta dia segera menikah, Jamian kemudian nekat melakukan aksi bunuh diri tersebut.
“Sejak itulah mungkin stres dia, mungkin malu. Kemarin dia potong kelaminnya, sempat dirawat di rumah sakit,” ungkap Sinaga.
Hingga malam kemarin, Jamian sempat ditangani dokter yang berupaya mengobati luka di bagian kelamin yang sudah tercabik-cabik. Namun akhirnya korban meninggal dunia. (Mjc/int/syaf)