Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) adalah salah satu kabupaten yang lahir setelah reformasi tahun 1998 bergulir.
Richad Silaban |
Salah satu tuntutan reformasi adalah pemberian otonomi daerah seluas- luasnya. Pemberian otonomi itu akhirnya melahirkan kabupaten/ kota baru melalui pemekaran daerah.
Oleh: Richard Silaban, Labuhanbatu Utara
Salah satunya adalah Kabupaten Labuhanbatu Utara yang mekar dari Kabupaten Labuhanbatu melalui UU RI Nomor 23 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Salah satu yang menjadi tujuan terbentuknya Kabupaten Labuhanbatu Utara, untuk meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah.
Sepuluh tahun kemudian, kabupaten baru lahir, tepatnya 21 Juli, kabupaten yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Labuhanbatu dan Padang Lawas Utara, sebelah Barat dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Toba Samosir, sebelah Timur dengan Labuhanbatu itu diberi nama Labuhanbatu Utara, kabupaten yang mekar dari Kabupaten Labuhanbatu.
Setelah mekar kabupaten dengan motto, basimpul kuat babontuk elok ini telah memiliki dua penjabat bupati (Pj) dan satu pelaksana tugas bupati (Plt). Pj Bupati pertama adalah Drs H Daudsyah Munthe, kemudian Drs H Asrin Naim.
BACA BERITA LAINNYA:
Begitu Lahir, Bayi Hasil Hubungan Gelap Itu Langsung Kubuang ke Sungai Silau Asahan
Mayat Keluarga Siapa Ini, Pakai Jaket Biru Ditemukan Ngambang di Sei Silau Simpang Empat Asahan
Mau Diselundupkan dari Tanjungbalai, 25 TKI Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia
Hiiii, Ada Harimau Berkeliaran di Desa Pagaranbira dan Siraisan Palas
Selanjutnya Plt bupati adalah M Zein Siregar. Mantan Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Sumatera Utara, ini diangkat sebagai Plt bupati Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara yang memiliki 8 kecamatan dengan 82 desa, 9 kelurahan, ini untuk memfasilitasi pemilihan kepala daerah karena bupati definitif terpilih hasil pilkada pertama H Kharuddin Syah SE mencalonkan kembali mengikuti pilkada.
Berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota mengamanatkan bupati yang masih menjabat (petahana) yang kembali mencalonkan diri untuk periode kedua diwajibkan cuti.
Pada pilkada pertama 2010, H Kharuddin Syah SE- H Syahminan Pasaribu berhasil mengungguli dua rivalnya, Drs H Daudsyah Munthe- Subari Ritonga dan Ir Salomo- Untung.
Pada pilkada kedua, 9 Desember 2015, H Kharuddin Syah, SE yang berpasangan dengan Drs H Dwi Prantara, MM kembali dipercaya masyarakat untuk membawa kabupaten yang memiliki luas 354.580 Ha, ini menjadi kabupaten sejahtera.
Di pilkada kedua suami dari Ely Zarwati ini dan ayah tiga anak ini berhasil mengungguli rivalnya Syahminan Pasaribu-Yusrial Suprianto Pasaribu dan Aliwansah Ritonga-Darwansyah.
Sebelum mekar, wilayah yang termasuk dalam Kabupaten Labuhanbatu Utara sekarang, hanya mendapat bagian kecil dari “kue” pembangunan Kabupaten Labuhanbatu induk.
Memasuki usia 11 tahun Kabupaten Labuhanbatu Utara, 9 tahun kepemimpinan H Kharuddin Syah SE yang akrab disapa Haji Buyung, masyarakat sudah menikmati hasil pembangunan hingga ke pelosok.
Sebelum pemekaran pembangunan infrastruktrur jalan dan gedung di beberapa kecamatan, misal di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir nyaris tidak tersentuh.
Kini pembangunan di dua kecamatan itu telah tersentuh walaupun tidak sebaik infrastruktur jalan di daerah perkotaan. Hal itu diakibatkan kondisi/ struktur tanah di dua kecamatan yang berada di tepi pantai itu labil.
Hingga saat ini pengerasan jalan masih terus dilakukan di dua kecamatan yang berada di tepi pantai itu. Perlu anggaran khusus yang diperkirakan amat sangat besar untuk membangun infrastruktur jalan permanen di dua kecamatan itu.
Bukan hanya pembangunan jalan, pendirian dan perbaikan sekolah juga dilakukan di kecamatan itu. Di Desa Sei Sentang, Kecamatan Kualuh Hilir didirikan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian (SMKP). Pendirian SMK tersebut disesuaikan dengan kondisi alam Kecamatan Kualuh Hilir yang dominan areal pertanian.
Di kecamatan lain pembangunan infrastruktur jalan dan gedung juga terus digalakkan. Jalan menuju Kecamatan Kualuh Leidong dari Simpang Tanjung Pasir diaspal, termasuk Aekkanopan di Kecamatan Kualuh Hulu tempat ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara berada.
Pun di kecamatan lain, seperti Kualuh Selatan, NA IX-X, Aek Kuo, Merbau dan Aek Natas pembangunan terus berjalan.
Untuk mengurai kemacetan arus lalulintas yang melintas dari inti kota dilakukan pembangunan jalan under pass. Pembangunan jalan dua jalur di pusat kota juga tengah dilakukan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah memprogramkan pembangunan jalan lingkar luar dari Ranto Betul Desa Sukarame hingga ke Labuhan Aji, Kecamatan Kualuh Selatan.
Pembangunan gedung RSUD, kantor DPRD saat ini masih dalam tahap penyelesaian. RSUD ini dipersiapkan akan menjadi ikon rumah sakit di Sumatera Utara dengan fasilitas peralatan dan ruangan yang cukup memadahi.
Pada tahun 2020 di Sukarame, Kecamatan Kualuh Hulu juga akan dibangun SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Meski saat ini masih terdapat warga pra sejahtera namun diyakini di akhir masa jabatan H Kharuddin Syah, SE hal itu dapat dientaskan. Perlahan tingkat kesejahteraan akan beranjak naik.
Terbukti, pada tahun 2015 Indeks Pembangunan Nasional (IPM) Kabupaten Labuhanbatu Utara berada di titik 69,69 (status sedang). Di tahun 2016 IPM Kabupaten Labuhanbatu Utara beranjak naik ke 70,26 (status tinggi) dan tahun berikutnya kembali mengalami penaikan di titik 70,79 (status tinggi) (Sumber BPS Labuhanbatu Utara).
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat). IPM menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Di segi pendidikan, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah pionir beasiswa jalur mandiri bagi siswa kurang mampu yang akan masuk perguruan tinggi. Tiap tahun Kabupaten Labuhanbatu Utara menganggarkan milyaran rupiah dari APBD untuk beasiswa melalui proses seleksi.
Beasiswa ini dijalin melalui Memorandum of Understanding (Mou) Kabupaten Labuhanbatu Utara di bawah kepemimpinan H Kharuddin Syah, SE dengan 3 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Medan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Untuk warga Labuhanbatu Utara yang kuliah di Perguruan Tinggi Negeri yang berada di Sumatera Utara itu Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara mengucurkan bantuan Rp 15 juta/mahasiswa/tahun. Sedangkan yang kuliah di IPB dibantu Rp 30 juta/mahasiswa/tahun.
Selain beasiswa jalur mandiri, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara juga memberikan beasiswa berprestasi bagi mahasiswa kurang mampu. Untuk beasiswa ini Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara memberikan bantuan Rp 2 juta/ mahasiswa/tahun. Tahun ini untuk beasiswa ini dikucurkan anggaran untuk 300 orang. Tiap semester prestasi akademik penerima beasiswa dipantau.
Mahasiswa yang tidak memiliki prestasi akademik sesuai ketentuan yang ditetapkan akan dicabut beasiswa.
Pemberian beasiswa itu sangat diapresiasi. Semangat pemberian beasiswa ini adalah cara untuk memacu semangat mencapai prestasi akademik yang akhirnya akan melahirkan sumber daya manusia (sdm) unggul.
Namun, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara juga perlu meningkatkan kwalitas pendidikan melalui metode pembelajaran di bangku sekolah. Karena selain peningkatan taraf ekonomi masyarakat, infrastruktur, sumber daya manusia (sdm), peningkatan kwalitas pendidikan juga menjadi barometer pembangunan.
Menurut catatan penulis, belum ada siswa/ i tamatan SLTA/ sederajad Labuhanbatu Utara yang bisa menerobos PTN favorit yang ada di Indonesia, semisal Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada, Institut Teknonologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya atau Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau melalui jalur testing SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Kalau pun ada yang masuk ke PTN di atas melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN hanya di fakultas/ jurusan yang kurang pavorit atau kurang peminat.
Seperti diketahui, kwalitas pendidikan PTN di atas tidak diragukan lagi. Dari PTN di atas lahir alumnus yang menjadi pejabat di pemerintahan maupun swasta. Keberhasilan menerobos PTN di atas menjadi barometer keberhasilan guru mendidik siswa.
Menurut hemat penulis untuk menerobos PTN di atas, tenaga pengajar tidak hanya memberikan pelajaran di kelas sesuai kurikulum tapi juga memberikan pengetahuan/ trik menjawab cepat soal- soal untuk persiapan menghadapi test/ ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Karena siswa yang cepat menyelesaikan satu soal akan mempunyai waktu lebih banyak untuk mengerjakan soal lain.
Contoh, perkalian cepat angka puluhan dengan 11 (sebelas) dapat dilakukan dengan cepat (luar kepala) tanpa operasi perkalian biasa. Perhitungan itu dapat dilakukan cepat dengan menambahkan/ menjumlahkan angka yang dikalikan dengan 11 dan menyisipkannya diantara kedua angka itu. Contoh: 15 x 11.
Hasil perkalian ini dapat dijawab cepat dengan cara menambahkan angka yang akan dikalikan (1 + 5 = 6) dan menyisipkan hasilnya diantara 1 dan 5 hasilnya menjadi 165. Contoh lain : 14 x 11. Tambahkan 1 dan 4 hasilnya 5. Kemudian sisipkan angka 5 diantara 1 dan 4 hasilnya menjadi 154. Jika kita mengalikan perkalian di atas dengan perkalian operasional biasa akan membutuhkan waktu lebih lama dari cara di atas.
Untuk perkalian lain juga memiliki trik perkalian. Dengan pemberian trik perkalian cepat siswa dapat termotivasi untuk menerobos PTN pavorit. Pun untuk memberikan kemudahan bagi siswa yang selama ini pelajaran matematika dianggap sulit ternyata tidak.
Menurut catatan penulis, belum ada siswa/ i tamatan SLTA/ sederajad Labuhanbatu Utara yang bisa menerobos PTN favorit yang ada di Indonesia, semisal Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada, Institut Teknonologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya atau Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau melalui jalur testing SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Kalau pun ada yang masuk ke PTN di atas melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN hanya di fakultas/ jurusan yang kurang pavorit atau kurang peminat.
Seperti diketahui, kwalitas pendidikan PTN di atas tidak diragukan lagi. Dari PTN di atas lahir alumnus yang menjadi pejabat di pemerintahan maupun swasta. Keberhasilan menerobos PTN di atas menjadi barometer keberhasilan guru mendidik siswa.
Kita berharap ke depan muncul SDM unggul dari Labuhanbatu Utara dari kwalitas pendidikan yang baik dan siswa Labuhanbatu Utara dapat bersaing dengan kabupaten lain.Selain
*** POTENSI ALAM
Bumi Labuhanbatu Utara memiliki potensi alam yang kaya, salah satunya adalah keindahan panorama alam. Panorama alam ini jika dikembangkan, ditata dan dikelola dapat menarik pengunjung dari luar.
Selain menjadi destinasi wisata alam, potensi alam itu juga dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Saat ini di Labuhanbatu Utara ada beberapa tempat wisata alam yang kerap dikunjungi warga, seperti air terjun Londut. Air terjun yang berada di Desa Londut ini kerap dikunjungi warga. Keindahan alam yang asri dan kebeningan air membuat tempat ini ramai dikunjungi. Kemudian Padang Halaban View yang berada di Kecamatan Aek Kuo. Di tempat ini banyak warga yang ber swafoto, termasuk calon pengantin untuk foto pre wedding karena keindahan panoramanya. Di sisi kiri dan kanan terdapat pohon besar yang telah berumur ratusan tahun. Selain itu terdapat juga rel tua kereta api yang sudah tidak berfungsi.
Selanjutnya tempat yang tak kalah indah panoramanya adalah Hadabuan Hill yang berada di Kecamatan Na IX-X. Tempat ini banyak flora dan fauna langka. Pengunjung sambil menikmati keindahan panorama dapat mengabadikan flora dan fauna langka.
Masih banyak lagi potensi alam di Labura yang memiliki panorama indah yang dapat dikembangkan untuk mendatangkan PAD dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Selain memiliki panorama indah, bumi Labuhanbatu Utara juga kaya dengan berbagai jenis sumber daya alam (SDA), seperti minyak bumi, batubara, dll.
Minyak dan gas bumi terdapat di Kecamatan Merbau. Pada tahun 2006 PT Chevron Pasific Indonesia (sebelumnya bernama PT Caltex) telah melakukan eksplorasi. Namun hingga kini belum diketahui kelanjutannya.
Batubara terdapat di Desa Hasang dan Desa Kuala Beringin. Berdasarkan sumber, batubara di tempat ini memiliki kadar yang baik dengan nilai kalori sebesar 5800 – 6100 kalori. Untuk hal di atas Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara juga perlu mengundang investor domestik maupun luar. Hal itu perlu melihat anggaran yang ada saat ini belum sepenuhnya bisa memenuhi pembangunan di segala aspek.
Kabupaten Labuhanbatu Utara juga menghasilkan produk unggulan yang bersumber dari kelautan, seperti ikan teri, udang, kepiting, kerupuk udang, terasi. Produk ini menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi.
Potensi di atas jika dikembangkan dan dikelola dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan sumber pendapatan bagi kabupaten yang memiliki jumlah penduduk 357.691 jiwa, ini.
Tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Utara atas dasar harga konstan 5,18 %. Kemudian pada tahun 2016 mengalami peningkatan 0,03 % menjadi 5,21 %. Pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,10 % dibanding tahun 2016 menjadi 5,11 %. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan menggali, mengembangkan, sumber- sumber alam yang ada.
Ke depan diharapkan Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat menjadi barometer pembangunan di segala lini bagi Sumatera Utara. Semoga. (***)
Referensi literatur: Labuhanbatu Utara dalam Angka (BPS Labuhanbatu Utara)