TASLABNEWS, SIANTAR-Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar pada tahun 2018 menganggarkan Rp4.758.629.000 untuk program tambahan makanan untuk anak sekolah (PTMAS). Hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ada indikasi Disdik Siantar dan Kepala sekolah diduga melakukan mark up anggaran dan pengadaan fiktif atas kegiatan tersebut.
R Purba warga Kota Pematangsiantar. |
Pasalnya pemilik rumah makan membantah jika pihaknya ada menerima pesanan dan pembayaran atas pengadaan tambahan makanan untuk siswa tersebut.
Itu dikatakan R Purba kepada taslabnews, Kamis (25/7). Menurut Purba, sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Cabang Sumatera Utara nomor:37.C/LHP/XVIII.MDN/03/2019 tanggal 30 Maret 2019 disebutkan pada tahun 2018 Dinas Pendidikan Siantar mengganggarkan dana untuk makan minum tambahan bagi siswa.
Rumah Rehabilitasi Pecandu Narkoba di Labuhanbatu Resmi Dibuka
Selundupkan 8 Kg Gram Sabu, TKI Ilegal Asal Aceh Ditangkap Personil Polres Tanjungbalai
Hanya saja sesuai hasil pemeriksa keuangan BPK ternyata pihak kepala sekolah dan disdik Siantar tidak bisa menunjukkan bukti pertanggung jawaban.
Selain itu, saat diperiksa BPK tanggal 12 Maret 2019, pemilik rumah makan AD diketahui bahwa pihak rumah makan tidak pernah menerima orderan/pesanan untuk biaya tambahan makan minum siswa.
“Nah jelas-jelas pemilik rumah makan membantah kalau pihaknya ada menerima pesanan makan minum dari kepala sekolah dan disdik. Artinya kepala sekolah dan disdik telah melakukan pembohongan,” kata Purba.
“Ditambah lagi, ternyata kepala sekolah dan disdik tak mampu menunjukkan bukti pertanggungjawaban. Artinya kuat dugaan kalau pengadaan makan minum siswa itu berindikasi di mark up dan fiktif,” ucap Purba.
Purba berharap agar pihak kepolisian dan kejaksaan mau menangani kasus ini dengan serius.
Saat hal ini coba dikonfirmasi ke Kadis Pendidikan Siantar, menurut pegawai Disdik Siantar, kadis sedang keluar kantor. Namun pegawai tersebut mengaku tidak tahu kapan kadis akan kembali ke kantor.
Terpisah, Kabag Humas Pemko Siantar yang dikonfirmasi melalui WhatsApp enggan menjawab meski pun sudah membaca hasil konfirmasi. (Syaf)