TASLABNEWS, MADINA – Warga di Desa Kayu Laut, Kecamatan Panyabungan Selatan sempat panik saat hujan es disertai angin kencang melanda daerah tersebut. Peristiwa alam ini juga menyebabkan dua tiang listrik tumbang.
“Kita telah mendapat informasi ada dua tiang listrik yang tumbang tertimpa pohon yang tumbang, diduga akibat hujan disertai angin kencang,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina), Muhammad Yasir, Rabu (10/7/2019) malam.
Listrik di Kecamatan Panyabungan Selatan sempat padam. Ia menjelaskan hujan es disertai angin kencang itu hanya terjadi di Kecamatan Panyabungan Selatan.
“Hujan itu hanya di Kecamatan Panyabungan Selatan. Setengah jam dari Madina (Mandailing Natal),” imbuhnya.
Sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi soal kerusakan bangunan selain tumbangnya dua tiang listrik. Ia pun mengimbau kepada masyarakat tetap waspada dan tenang.
“Saya minta warga tetap waspada dan tenang karena cuaca saat ini tidak bisa kita prediksi,” tanda Yasir.
Berita terkait:
Terpisah, seorang warga, Liansah (33), menyatakan hujan es terjadi sesudah Maghrib, sekitar pukul 18.40 WIB.
Saat kejadian, dia sedang menyetir mobil dalam perjalanan pulang. Tiba di lokasi, mendadak ia terkena hujan es.
“Sebesar ibu jari butiran esnya. Malah lebih. Sempat takut kaca mobil pecah tadi,” katanya.
Terkait cuaca ekstrem tersebut, Yasir mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan tetap tenang.
“Seperti imbauan dari BMKG, cuaca ekstrem memang ada di posisi kita Mandailing saat ini. Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada,” tuturnya.
Dia menambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras bercampur es disertai angin kencang ini diprediksi masih akan berlangsung. Selain itu, gelombang laut di perairan pantai barat Madina diprediksi cukup tinggi.
Berita lainnya:
Dikutip dari m.detik.com, di Kabupaten Karo, hujan es itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Rabu (10/7/2019).
Butiran es mengenai atap rumah-rumah warga yang berada di Terung Peren, Desa Jandimeriah, Kecamatan Tiganderket.
Kawasan ini merupakan lokasi hunian sementara para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.(dtc/int/mom)