Sejak menderita sakit tersebut, Gadis yang merupakan siswi di satu sekolah di Madina ini hanya bisa berdiam di rumahnya, ia tidak lagi masuk sekolah.
“Saya merasa sedih melihat penyakit yang dialami Gadis, karena ini merupakan penyakit langka,” ucap Ida Rosita salah seorang kerabat Gadis, Rabu (10/7/2019) kepada wartawan.
“Dari pengakuan orang tuanya, berbagai cara sudah dilakukan untuk penyembuhannya, tapi sampai sekarang tidak ada perubahan, malah bertambah parah,” jelasnya.
Ida mengatakan, karena kekurangan biaya dan tidak memiliki BPJS, orang tua Gadis tidak membawanya berobat ke rumah sakit. Padahal orang tua Gadis ini ingin sekali membawa anaknya berobat ke RSU Panyabungan.
“Semalam, Siti Masnaida, Ibu Gadis yang merupakan janda tersebut, menelepon saya agar anaknya bisa dibawa berobat ke RSU Panyabungan. Dan bermohon agar bisa dapat bantuan dari pemerintah untuk pengobatan anaknya,” papar Ida.
Terpisah, Kadis Kesehatan Madina, Syarifuddin Nasution mengatakan, setelah mengetahui kondisi anak tersebut, ia sudah langsung memerintahkan jajarannya untuk mengecek.
“Saya juga langsung turun ke Natal. Kemungkinan kalau dari tanda-tandanya, Gadis tersebut mengalami penyakit Steven Jhonson Syndrom,” jelasnya.
“Namun kita masih butuh pemeriksaan lanjutan untuk kepastiannya. Anak tersebut sudah kita rujuk ke RSU Panyabungan yang biaya pengobatan ditanggung pemerintah,” pungkasnya.