* Kepling: Korban Diperlakukan Seperti Binatang
TASLABNEWS, TANJUNGBALAI–
Nasib naas dialami Muhammad Razak warga Kampung Baru Kota Tanjungbalai. Ia dituduh mencuri handphone dari sebuah rumah, Selasa (9/7) sekira pukul 23.30 WIB dan dihajar warga. Akibatnya Razak babak belur dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Korban saat berada di rumah sakit. |
“Anak saya bukan pencuri, anak saya bukan maling dan saya akan menuntut keadilan atas penganiayaan yang di alami anak saya,” ungkap Mahmuddin saat membuat pengaduan atas penganiayaan berat yang dialami anaknya.
Razak dikenal sebagai pria yang bekerja sebagai penjual pakai seken atau monja di Tanjungbalai.
Kepala Lingkungan I, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sei Tualang Raso, Syafii membenarkan peristiwa main hakim sendiri itu terjadi di lingkungannya.
“Meskipun terjadi di lingkungan saya tapi yang melakukannya bukan warga saya,” ungkap Syafii.
Menurut Syafii, yang melakukan penganiayaan terhadap Razak adalah orang luar seberang yaitu orang Jalan Satria yang berada di pinggiran rel kereta api, tempat kejadian pertama.
“Korban terus dikejar, hingga sampai ke lingkungan kami, dan diperlakukan seperti binatang” ungkap Syafii sembari mengatakan pada mulanya mereka menduga itu adalah perkelahian antar pemuda.
Bahkan warganya berupaya untuk mengamankan pemuda yang sudah babak belur itu setelah melompat ke sungai.
Pada mulanya, mereka menduga itu hanya perkelahian antara anak muda, namun tiba-tiba ada seorang menyebut itu adalah pencurian.
“Bahkan untuk menghindari amukan massa ini, korban sempat melompat ke sungai,” ungkapnya lagi.
Amukan itu terhenti setelah adik korban bernama Torang turun ke lokasi yang mendapat kabar abangnga diperlakukan seperti binatang.
“Saya sempat menangis melihat kondisi abang kami diperlakukan seperti binatang, wajah bersimbah darah,” ungkapnya mengenang kejadian yang menimpa abangnya itu.
Sementara itu, korban yang ditemui di rumah sakit mengatakan dirinya hanya pasrah ketika segerombolan anak muda, melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
“Sudah dijelaskan, saya tidak mencuri seperti apa yang dituduhkan,” ungkapnya dengan terbata-bata.
Dirinya sengaja ke rumah di huni Misni bersama anak-anaknya semata-mata menduga rumah itu memiliki warung untuk membeli rokok.
“Di depan rumah ada bangunan persis sebuah warung, jadi aku ingin beli rokok,” ungkapnya lagi.
Ternyata setelah dipanggil, pemilik rumah tidak keluar dan akhirnya saya mencoba meninggalkan teras rumah dan pada saat itu pula, anak pemilik rumah muncul dari luar sambil menuduh Razak mencuri handphone.
“Karena tidak ada yang menyahuti panggilan, akhirnya aku meninggalkan teras rumah dan di situ muncul seorang pemuda sambil menuduh pencuri,” ungkapnya sembari mengatakan dirinya terus menjadi bulan-bulanan dan dikejar hingga ke sungai.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sei Tualang Raso Polresta Tanjungbalai Ipda Awaluddin yang dikonfirmasi pihaknya akan mengusut kasus ini.
“Untuk kasus ini ada dua, satu kasus pencurian dan kasus penganiayaan berat yang dilakukan secara bersama-sama,” ungkapnya.
Pihaknya akan mendalami apakah pencurian itu terjadi. Jika benar terjadi siapa pelakunya.
“Ini masih kita selidiki, begitu juga dengan penganiayaan ini,” ucapnya. (dsc/int/syaf)