TASLABNEWS, ASAHAN-Terhitung mulai Januari hingga Juli 2019, sebanyak 54 warga di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara positif human immunodeficiency virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Dari jumlah penderita HIV/AIDS itu terbanyak di Kecamatan Kisaran Barat.
Kadis Kesehatan Asahan dr Aris Yudhariansyah |
Itu sesuai data yang dimiliki Dinas Kesehatan Asahan dari puskesmas dan rumah sakit yang ada di Asahan.
Kadis Kesehatan Asahan dr Aris Yudhariansyah didampingi Sekretaris Santoso kepada taslabnews.com, Sabtu (27/7) mengatakan jumlah itu jauh lebih sedikit jika dibandingkan pada tahun 2018.
Di tahun 2018, jumlah pendrrita HIV/AIDS sebanyak 78 orang.
BACA BERITA LAINNYA:
Meski Lagi Hamil, 1 dari 5 Wanita Ini Tetap Layani Pria Hidung Belang di Palas
Dalam 5 Jam, Penjembret di Tanjungbalai Keok Diringkus Timsus Gurita
Lepas 1.100 Raider, Kapoldasu: Semoga Kegiatan Ini Bisa Menggerakkan Perekonomian Masyarakat
Aris menambahkan, upaya yang dilakukan dinkes untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS melakukan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS di puskesmas.
Kemudian membentuk kader HIV/AIDS di desa yang ada di Kabupaten Asahan. Membentuk perawatan dukungan dan pengobatan.
Melakukan scrining ibu hamil, calon pengantin, komunitas yang rawan terserang HIV/AIDS.
Aris berharap agar masyarakat tidak mendiskriminasi pendetita HIV/AIDS dan menjaga pola hidup yang bersih untuk mencegah penularan HIV/AIDS.
Masyarakat juga harus paham apa saja yang bisa menjadi penyebab penuralan penyakit tersebut.
Masih dari Aris HIV merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita. (Syaf)