TASLABNEWS, ASAHAN– Terhitung mulai Januari hingga Juli 2019, jumlah penderita Malaria di Asahan mencapai 29 kasus. Daerah terbanyak yang terserang malaria yakni dari Kecamatan Sei Kepayang, Silau Laut, Bandar Pulau dan Tanjungbalai.
![]() |
Kadis Kesehatan Asahan dr Aris Yudhariansyah |
Hal itu berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Asahan melalui puskesmas dan rumah sakit yang ada di Asahan.
Kadis Kesehatan Asahan dr Aris Yudhariansyah MM didampingi Sekretaris Dinkes Santoso kepada taslabnews, Jumat (26/7) mengatakan, jika dibandingkan pada tahun 2018, kasus malaria mengalami penurunan drastis.
BACA BERITA LAINNYA:
Sat Intelkam Polres Tanjungbalai Diduga Lalai, Petugas Imigrasi Temukan 2 TKI Ilegal Bawa 2 KG Sabu
Jemput Sabu ke Tanjungbalai, Warga Labuhanbatu Ini Ditangkap Polisi
Kepergok Mencuri di Kampung Sendiri, Warga Labuhanbatu Ini Meringkuk di Sel
Dimana pada tahun 2018 jumlah penderita malaria di Asahan mencapai 217 kasus.
“Jauh kali turunnya jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dinkes berharap kasus ini bisa terus ditekan,” ucap Aris.
Sementara Santoso menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Dinkes Asahan untuk menekan kasus malaria di Asahan.
Diantaranya melakukan pemantauan jentik-jentik di rumah dan lingkungan tempat tinggal warga.
Memberantas jentik-jentik di lingkungan tempat tinggal warga dengan melibatkan aparat desa.
Memberikan kelambu kepada masyarakat yang endemis malaria. Memberikan obat kepada warga yang positif terserang malaria.
Santoso berharap masyarakat selalu menjaga kebersihan tempat tinggal dan waspada terhadap gigitan nyamuk saat tidur di malam hari. (Syaf)