TASLABNEWS, MEDAN-Nasib naas dialami Ronatal Situmorang (31) asal Samosir. Pria yang bekerja di pabrik pencucian plastik ini ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan akibat kepalanya terkena mesin pencuci plastik di tempatnya kerja, Sabtu (15/6/2019) pagi.
Jenazah koeban saat ditwmukan. |
Peristiwa itu terjadi di Jalan Muara Selambo Toba, Dusun VA, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Ronatal ditemukan tewas dengan kondisi luka robek di bagian pipi kanan. Sementara kepala bagian belakang pecah dan wajah remuk.
BERITA LAINNYA:
Terlibat Peredaran dan Pemakaian Narkoba, 76 Pria dan 2 Wanita Ditangkap Polres Siantar
Informasi diperoleh, korban yang tinggal di Jalan Tanguk Bongkar VII, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa oleh rekan kerjanya sekira pukuk 8.00 Wib, dengan kondisi berlumuran darah dan kepala pecah.
“Tadi dia sedang memperbaiki mesin pencuci plastik, tiba-tiba mesinnya hidup lagi dan dia langsung terlempar tapi sudah sempat terkipas mesin itu,” kata saksi mata Yanti br Saragih.
Mengetahui Ronatal tewas, Yanti kemudian berlari keluar dari gudang sambil berteriak meminta tolong.
Teriakan wanita itu kemudian didengar warga bernama Riswandi. Dia segera mengejar ke dalam gudang dan begitu tiba di sana, Riswandi pun melihat Ronatal sudah tewas tergeletak di depan mesin pencucian goni kotor.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Percut Sei Tuan. Tak lama kemudian polisi tiba di lokasi lalu mengevakuasi jenazah Ronatal ke RSU Bhayangkara Medan.
“Saat ini masih dalam penyelidikan. Tapi yang kita lihat di sini, karena korban kerja disini tergulung dengan mesin itu,” kata Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay.
“Sementara ini saksi yang diperiksa baru pemilik gudang Torang Purba (51) saja. Kita akan mencari saksi yang mengetahui pertama kali kejadiannya dan juga mengangkat si korban dari mesin itu ke lantai,” sambung Daulay.
Sementara itu, Panit Resrkim Ipda Supriadi menambahkan, berdasarkan keterangan pemilik gudang, Ronatal bukan karyawan tetap.
“Korban ini sistem kerjanya kalau ada borongan baru masuk. Misalnya ada yang mau cuci [goni] plastik sekian ton. Jadi, tadi ini dia yang mengerjakan,” beber Supriadi.
“Aku yang kerjakan ini ya,” kata Ronatal kepada temannya ketika itu, seperti dituturkan Supriadi.
Saat insiden itu, Ronatal bekerja sendirian.
“Waktu kejadian dia hanya kerja sendiri. Pas dia terkena mesin, ada orang yang mendengar lalu melihat dan memberitahukan kepada yang lain untuk menolong,” tutup Supriadi.
Informasi lain diperoleh, kejadian tersebut sekitar pukul 08.00 WIB saat seorang wanita melihat korban yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi dan berlumuran darah akibat luka robek dibagian kepala kanannya dan tangan sebelah kiri patah tulang.
Melihat kejadian itu, wanita tersebut langsung memberitahukan kepada warga sekitar dan warga pun langsung memberi tahukannya kepada pihak kepolisian.
Tak lama kemudian, petugas kepolisian dari Polsek Percut Sei Tuan yang sebelumnya mendapat informasi tiba dilokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay mengatakan bahwa untuk hasil olah TKP sementara diduga akibat kelalaian korban saat hendak memperbaiki mesin pencuci plastik tersebut.
“Sementara ini masih dalam penyelidikan. Tapi yang kita lihat di sini, karena korban kerja di sini tergulung dengan mesin itu. Sementara ini saksi yang diperiksa baru pemilik gudang saja dan kita akan mencari saksi yang mengetahui pertama kali kejadiannya dan juga mengangkat sikorban dari mesin itu ke lantai,” ucapnya sembari menyebutkan jasad korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan guna kepentingan selanjutnya. (mjc/int/syaf)