TASLABNEWS, BATUBARA – Jerit pilu keluarga Idris pecah saat melihat jasad pria asal Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Batubara, TKI yang meninggal dunia akibat dibunuh di Malaysia, tiba di rumah duka, Sabtu (22/6/2019).
Anak korban menunjukkan foto korban. |
Informasi yang dihimpun, Idris merantau ke Negeri Jiran itu bersama sang istri, sejak lima tahun lalu.
Pada Rabu (19/06/2019), karena persoalan hutang RM 120, Idris dibunuh rekan kerjanya warga Malaysia berinisial Man Sabah di Apartemen Desa Mentari, Petaling Jaya, Selangor, Malaysia lantaran persoalan utang.
BERITA LAINNYA:
“Kalau nasib naas memang tak dapat dihindari, tapi hanya karena persoalan hutang, kenapa harus dibayar dengan nyawa?” kata Abang sepupunya, Anwar saat ditemui di rumah duka.
Anwar pun berharap agar Polis Diraja Malaysia dapat menangkap tersangka dan menghukumnya sesuai peraturan dan perundang-undangan di Malaysia.
“Kalau dapat hukuman mati!” ungkapnya lirih.
BERITA LAINNYA:
Bawa 30 Ribu Butir Ekstasi dari Malaysia, Warga Tanjungbalai Diringkus Personel BNN
Korban Kebakaran Pabrik Mancis Bertambah jadi 30 Orang, Ini Daftar Nama dan Videonya
“Jenazah adik saya ini di kirim sekitar pukul 2.00 dari Malaysia dan sampai di Bandara Kuala Namu sekitar pukul 3.00 Wib. Rencananya ba’da magrib akan dikebumikan di sini,” ungkapnya.
Diketahui, Almarhum Idris meninggalkan seorang istri dan 3 anak, yaitu Saiful Akmal (17) yang masih duduk di kelas III pesantren, Fitri Ramadhani (14) SMP dari istri pertamanya Sutiana serta Muhammad Ilham Andrean (10) dari istri kedua Anita.(mjc/int/mom)