TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Massa Generasi Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (GM PEKAT IB) Kota Tanjungbalai kembali melakukan aksi unjuk rasa soroti pembangunan jembatan Sei Merbau dengan pagu dana sekitar Rp5 Miliar, Jum’at (14/6/2019).
Ketua Pimpinan Daerah GM PEKAT IB Kota Tanjungbalai, Mahmuddin SP selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa pembangunan jembatan di Jalan besar Teluk Nibung Kota Tanjung Balai tersebut sangat meresahkan masyarakat.
“Menghambat akses jalan masyarakat, dan pengerjaannya terkesan terbengkalai sehingga menimbulkan tanggapan proyek milyaran tersebut jadi ajang Korupsi,Kolusi,dan Nepotisme (KKN),” kata Mahmuddin.
“Hal ini dikarenakan minim nya akses jalan alternatif yang ditawarkan oleh pihak kontraktor,” ujarnya.
Menurut Mahmuddin, selama 240 hari masyarakat harus lalu lalang melintasi jalan lingkar baik siang maupun malam hari.
“Secara tidak langsung, pihak rekanan mendukung tindakan kriminalitas terjadi pada warga, seperti Rampok, pembunuhan dan lain sebagainya,” teriak Mahmuddin dalam orasinya
Aksi sebelumnya, GM PEKAT IB Kota Tanjung Balai melakukan pengumpulan 1000 tanda tangan masyarakat sebagai bentuk protes dari masyarakat yang tidak sepakat dengan proyek pembangunan jembatan Sei Merbau.
Tuturnya, sampai hari ini pihak rekanan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjung Balai, terkesan tutup mata dan tidak perduli akan apa yang menjadi tuntutan masyarakat.
Mahmuddin juga menambahkan, tuntutan mereka tetap sama seperti sebelumnya, menuntut agar pihak rekanan dan Pemkot Tanjung Balai memperhatikan kepentingan kemaslahatan masyarakat demi tidak terganggunya roda perekonomian masyarakat disekitar pembangunan proyek jembatan tersebut.
Serta massa juga mendesak Kejaksaan Negeri Kota Tanjung balai untuk memeriksa proses pembangunan jembatan yang berbiaya Rp5 Miliar itu.
“Kami bersama masyarakat mendesak pihak rekanan dan Pemkot, juga DPRD Kota Tanjung Balai serius menanggapi permasalahan ini dan mengevaluasi kinerja Camat, Lurah, hingga Kepling yang tidak berkompeten dalam melaksanakan tugasnya,” tuntut Mahmudin.
“Kami juga mendesak Kejaksaan Negeri Tanjungbalai melalui TP4D agar segera turun memantau, bila perlu periksa seluruh progres pengerjaan jembatan yang bernilai milyaran rupiah tersebut yang diduga sarat akan KKN,” tegas Mahmuddin SP
Pantauan awak media, tidak ada satupun pihak terkait yang bersedia menjawab tuntutan aksi tersebut. Setelah melaksanakan aksi massa pun membubarkan diri dengan tertib.(can/mom)