TASLABNEWS, TAPSEL-Nur Juwita (11) bocah yang terseret arus sungai Batang Toru, Tapsel, Sabtu (8/6/2019) sore ternyata warga Kabupaten Batubara. Pihak keluarga gunakan jasa paranormal untuk mencari korban.
Tim basarnas mencari keberada1an korban yang hanyut. |
Belakangan diketahui korban yang diseret arus sungai itu berdomisili di Desa Tanjung Parapat, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara.
BACA BERITA TERKAIT:
“Korban ke Tapanuli Selatan persisnya ke Desa Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur dalam rangka liburan Idul Fitri 1440 Hijriyah bersama orangtuanya,” terang AKP DMZ Harahap, Kapolsek Batang Toru, Minggu (9/6/2019).
Sementara Muhammad Efendi (18) paman korban warga Desa Bandar Tarutung menyebut, korban yang diduga tidak mampu berenang hilang kontrol dan terbawa derasnya arus bawah sungai terbesar di Tapanuli Selatan itu.
“Korban sempat meminta abang korban dan dua lagi keponakan korban agar semakin bermain ke tengah derasnya arus sungai. Dan, saya langsung terjun ke sungai setelah melihat korban terbawa arus,” kata paman korban kepada polisi.
BACA BERITA LAINNYA:
Ayah dan Ibu Pergi ke Gereja, 5 Anak Yanuri Waruru Tewas Terpanggang di Tapsel
Kejadian di Tobasa, Isi Bensin dengan Mesin Menyala, 2 Mobil dan 2 Sepedamotor Terbakar
Usaha menolong dibantu kelompok masyarakat yang mengetahui peristiwa itu hingga Minggu (9/6/2019) nihil. Pencarian korban dilanjutkan menyisir aliran sungai mulai dari TKP Desa Bandar Tarutung hingga ke hilir sungai.
Di tempat terpisah, Hotmatua Rambe, Kabid Kedaruratan/Logistik BPBD Tapanuli Selatan Minggu (9/6/2019) mengatakan, pencarian bocah hanyut melibatkan 7 orang Tim Rescue Pos Sibolga (Basarnas), bersama personel BPBD, unsur TNI, polisi dan warga setempat.
“Kita mendoakan tim yang melakukan pencarian ini dapat berhasil menemukan korban Nur Juwita untuk dibawa pulang,” kata Kapolsek AKP DMZ Harahap dan Kalaksa BPBD Ilham Suhardi mendoakan.
*** Libatkan Paranormal
Korban terseret Sungai Batang Toru belum berhasil ditemukan. Penyisiran akan dilanjutkan kembali, Senin (10/6).
Selain Tim Basarnas, BPBD, TNI, Kepolisian, dan kelompok masyarakat, Paranormal juga dilibatkan sebagai upaya untuk menemukan Nur Juwita.
Berbagai upaya seperti penyelaman secara tradisional ke lubuk sepanjang aliran sungai yang dicurigai serta penyisiran aliran sungai mulai dari TKP hingga ke hilir sungai kearah muara atau batas laut lepas Samudra Hindia dilakukan.
Namun sayang upaya kerja keras seluruh tim yang terlibat belum membuahkan hasil menemukan korban yang hanyut pada Sabtu (8/6) sore sekira pukul 16.00 WIB dari sekitaran sungai Batang Toru di Desa Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan.
Menurut laporan Kasat Intelkam Kepolisian Resos Tapanuli Selatan AKP Eldi Koswara juga keterangan Kapolsek Batang Toru AKP DMZ Harahap yang diterima, pencarian korban sudah dihentikan berhubung cuaca tidak mendukung alias mendung.
“Pencarian akan dilanjutkan kembali, Senin (10/6),” kata Eldi Koswara sesuai laporan kegiatannya kepada Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Irwa Zaini Adib.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan, Ilham Suhardi, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Hotmatua Rambe, mengatakan, sebelum kejadian korban bersama abang dan keponakan korban yang ditemani pamannya Muhammad Efendi (18) sengaja datang untuk bermain air (mandi-mandi).
“Korban bersama orangtuanya ke Desa Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur sengaja datang dalam rangka lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah, namun naas korban yang menurut paman korban Efendi kehilangan kontrol saat bermain dengan derasnya arus bawah sungai Batang Toru,” kata Hotmatua. (ant/int/syaf)