TASLABNEWS, ASAHAN– Kesal karena aliran listrik sering padam pada bulan Ramadhan, ratusan masyarakat Asahan yang terdiri dari Mahasiswa dan warga menggeruduk Kantor Ranting PLN Kisaran di Jalan Sutomo, Asahan, Kisaran, Sumut, Jumat (10/5/2019) sekira pukul 21.00 Wib.
Massa yang mendemo kantor PLN di Asahan. |
Bocah 10 Tahun Tewas Tergilas Truk Tangki di Jalinsum Rantauprapat
Terima Rp100 Juta dari BPJS, Kadis Ngaku Kurang Tau Kegiatan di Dinkes Tanjungbalai
“Kami ke sini meminta klarifikasi dari Manager PLN Ranting Kisaran, ada masalah apa di tubuh PLN sehingga setiap bulan Ramadhan dari tahun ketahun selalu ada pemadaman listrik. Sungguh ironis disaat masyarakat hendak berbuka puasa, tarawih bahkan saat sahur, PLN mematikan arus listrik sehingga menggangu umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa,” ujar Adi Chandra Pranata yang juga Sekjen GM Pekat-IB Kabupaten Asahan dalam orasinya.
Hal senada diungkapkan aktivis mahasiswa Asahan, Sholeh Marpaung yang meminta Manager PLN Ranting Kisaran Herianto Siburian untuk menjelaskan secara detail apa penyebab dari pemadaman arus listrik selama Ramadhan ini.
“Kita tidak mau mendengar alasan klasik yang dari tahun ketahun kami dengarkan saat ada pemadaman listrik di bulan Ramadhan dimana kami selalu mendapatkan jawaban devisit daya atau adanya gangguan transmisi di PLN di Belawan. Jadi kami disini kami meminta penjelasan real dan bukan jawaban yang hanya memberikan angin sorga kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu dalam penjelasannya Manager PLN Ranting Kisaran Herianto Siburian menjelaskan pemadaman arus listrik di wilayah ranting Kisaran bukanlah kehendak pihak PLN, namun karena adanya penurunan tekanan suplay bahan bakar gas untuk MVPP (Marine Vessel Power Plan) Belawan dan Arun sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan pembangkit sehingga berpengaruh pada pelayanan penyaluran tenaga listrik.
“Berdasarkan informasi yang kita peroleh dari Unit Induk Wilayah Sumut bahwa saat ini sedang dilakukan upaya untuk meningkatkan tekanan gas pada pipa sepanjang 350 Meter dan estimasi tersebut memakan waktu 3 hingga 4 jam hingga mencapai tekanan normal. Disini kami memohon maaf atas ketidak nyamanan masyarakat di wilayah ranting Kisaran. Kami akan berusaha memenuhi kebutuhan listrik untuk kenyamanan pelanggan” ujar Herianto.
Manager PLN yang baru bertugas di Ranting Kisaran selama 2 bulan ini menambahkan pasokan listrik mengalami kekurangan daya sebesar 11 persen dari beban puncak yang mencapai 2.200 MW yang terletak di Belawan trip disebabkan tekanan Bahan Bakar Gas yang sangat rendah. Penyebab tekanan gas sangat rendah berasal dari Suplay gasnya.
“Intinya saya mewakili PLN meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang terganggu akitivitasnya terutama umat Islam yang menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan. Pelanggan boleh saja mengakses komunikasi PLN melalui Contact Person Center PLN di 123 yang dibuka secara online selama 7 x 24 jam atau dapat mengakses di website www.pln.co atau bagi pengguna smartphone dapat mengunduh aplikasi PLN Mobile di Play Store maupun QPP Store untuk layanan informasi, tagihan listrik, pengaduan gangguan, pemasangan baru, perubahan daya dan sebagainya,” jelasnya.
Massa yang mendegar jawaban dari Manager PLN ini merasa tidak puas dan membakar ban bekas sembari berteriak akan melakukan aksi lagi apabila pihak PLN masih melakukan pemadaman selama bulan Ramadhan. (mnc/unt/syaf)