TASLABNEWS, SAMOSIR-Empat rumah di Dusun Ransang Bosi Desa Buntu Mauli, Samosir, Jumat (3/5/2019) sekira pukul 16.00 wib terseret banjir bandang. Akibat insiden itu satu orang mengalami luka berat serta satu korban hilang.
Meninjau lokasi banujir bandang. |
Camat Sitiotio Bresman Simbolon mengatakan bahwa banjir terjadi sekita pukul 16.00 WIB dan menghancurkan empat unit rumah dan 1 korban masih dinyatakan hilang atas nama Tiarma Situmorang (65).
BACA BERITA LAINNIYA:
Tak Pernah Miliki Izin, Pub dan KTV di Hotel Theresia Tanjungbalai Disegel Pemko
Sementara satu warga yang mengalami luka berat mendapat penanganan pertama di Puskesmas Sitio-tio dan hlangsung dirujuk ke RSU Hadrianus Sinaga, Pangururan.
“Ada dua titik lokasi banjir yaitu Rancang Bosi dan Dolok Martahan. Empat unit rumah hancur. Dan 1 korban hilang. Banjir bandang yang disertai bebatuan mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Desa Sirancang Bosi dan Sabulan putus,” ujar Bresman Simbolon.
Bresman menjelaskan bahwa korban hilang atas nama Tiarma Situmorang, istri dari Julu Tamba masih dalam proses pencarian. Pukul 21.00 WIB, pencarian dihentikan akibat cuaca dan peralatan yang kurang memadai.
“Sementara pencarian dihentikan. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi. Malam ini alat berat belum bisa diseberangkan,” jelas Bresman.
Menurut Bresman ada kemungkinan korban terseret banjir dan tertimbun bahan bangunan rumahnya yang roboh.
Menurut pengakuan Julu Tamba, dia sudah mengajak Tiarma untuk menyelamatkan diri. Namun istrinya menolak karena menurut Julu istrinya tidak akan meninggalkan rumahnya walau apa yang terjadi.
Kepala BPBD Mahler Tamba mengatakan bahwa pihaknya akan lakukan pendataan dan sesegera mungkin mendirikan tenda bagi warga yang terkena dampak. Juga akan memindahkan mereka ke tempat yang aman.
Korban luka berat atas nama Rustam Boru Situmorang alias Oppung Daniel masih ditangani pihak RSU Hadrianus Sinaga dengan intensif. Sampai pukul 21.30 WIB masih di ruang unit radiologi.
Banjir bandang di Samosir yang disertai bebatuan ini merupakan kejadian kedua terjadi di Sitiotio. Sebelumnya tahun 2010 juga terjadi banjir bandang yang menewaskan satu orang warga dan empat orang dinyatakan hilang. (mjc/int/syaf)