TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai dengan kategori ‘Perkuatan Kelembagaan Badan POM dan Kerjasama Produktif Dalam Strategi dan Operasional Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Sampai dengan Fasilitator Desa’.
Wakil Walikota Tanjungbalai menerima piagam penghargaan dari Kepala BPOM RI di Hotel Adimulia. |
Piagam penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala BPOM RI, Penny K Lukito kepada Wakil Walikota Tanjungbalai Drs H Ismail di Hotel Adimulia, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (8/4/2019).
Piagam penghargaan tersebut diberikan disela-sela acara pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) BPOM RI Tahun 2019, yang dibuka oleh Kepala BPOM RI Penny K Lukito dan dihadiri Sekretaris Daerah Provsu Sabrina, para Bupati/Walikota dan jajaran BPOM seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, BPOM juga meluncurkan program inovatif fasilitator BPOM desa pengawas obat dan makanan yang nantinya akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atau pelaku usaha tentang obat dan makanan.
Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Tanjungbalai Drs H Ismail melalui Kabag Humas dan Protokol Darwansyah.
Katanya, Kepala BPOM Penny K Lukito saat membuka Rakernas BPOM 2019 juga menekankan, bahwa keberadaan fasilitator desa merupakan wujud nyata dari BPOM yakni negara hadir ke pelosok negeri.
Sekaligus juga, imbuhnya, sebagai bagian dari tugas BPOM untuk mengedukasi masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan berhati-hati terhadap berbagai produk makanan dan obat-obatan ilegal.
“Sekarang ini lagi ada peredaran obat dan makanan ilegal melalui online dan bagaimana pun peredaran itu tetap harus mendapat izin dulu BPOM untuk memastikan keamanan dan kualitasnya,” ujar Darwansyah meneruskan penegasan dari Kepala BPOM RI.
Selain memberikan edukasi tentang pengawasan obat dan makanan, BPOM juga akan mendampingi fasilitator dalam menfasilitasi perkembangan industri obat dan makanan terutama UMKM di desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan usahanya,” tambahnya.
Katanya, BPOM juga akan melayani masyarakat dan pelaku usaha yang ada di desa untuk meningkatkan kualitas dari produksinya yang tadinya menjual biasa atau perorangan di kaki lima, kini bisa ditingkatkan menjadi produk-produk ekspor seperti keripik singkong yang saat ini telah ada.
Terkait dengan penghargaan yang diberikan kepada Pemko Tanjungbalai itu, Darwansyah mengatakan, Pemko Tanjungbalai sangat bersyukur dan berterimakasih terlebih lagi atas kehadiran dan berdirinya LOKA POM di Kota Tanjungbalai.
Berita lainnya:
Katanya, hal ini menjadi semangat bagi seluruh stakeholder di Kota Tanjungbalai untuk membantu melakukan pengawasan dan pemantauan Obat dan Makanan yang tidak layak diproduksi oleh masyarakat kota Tanjungbalai dan sekitarnya sehingga masyarakat mendapatkan kualitas Obat dan Makanan yang layak dan sehat.
Pemko Tanjungbalai optimis, pelaksanaan program sinergitas Pemerintah Tanjungbalai dengan POM yang disikronkan dengan Pemerintah Pusat akan berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan itu juga diinformasikan, bahwa dalam acara Rakernas BPOM 2019, juga dilantik 20 orang fasilitator yang berasal dari Kota Medan, Tanjungbalai dan Kabupaten Toba Samosir yang nantinya bertugas mensosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat atau pelaku usaha tentang bahaya obat dan makanan. (ign/mom)