TASLABNEWS, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui memang terjadi kesalahan entri data di 5 daerah di Indonesia.
Komisioner KPU Pramono Ubaid |
Komisioner KPU, Pramono Ubaid, mengatakan 5 daerah yang mengalami kesalahan entri data C1 yaitu Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau, dan Jakarta Timur. Kesalahan ini dari 1 TPS dari masing-masing daerah tersebut.
Masyarakat Nantikan KPU Labuhanbatu Umumkan Pemenang Lomba Selfi di TPS
Idap Tumor Ganas di Ginjal, Balita 8 Bulan di Labura ButuhbUluran Tangan Dermawan
“Terkait dengan beredarnya informasi salah input di Situng KPU, memang informasi itu sudah masuk di kita. Masuk di 5 daerah, 1 TPS masing-masing di Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur,” ujar Pramono saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Meski begitu, Pramono mengapresiasi masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam memantau penghitungan suara di Pemilu serentak 2019. Sebab dengan partisipasi masyarakat yang mengoreksi hal tersebut, membuktikan Situng KPU menjadi tolak ukur dari masyarakat.
“Dan itu memang yang kita tunggu dari publikasi Situng kita. Memang kita menunggu informasi, masukan dari masyarakat. Sehingga betul-betul fungsi publikasi dari Situng itu maksimal,” tuturnya.
KPU juga menyatakan siap melakukan koreksi terhadap kesalahan yang mungkin terjadi selama proses penghitungan suara. Informasi kesalahan dalam entri data itu, kata Pramono, akan diteruskan ke daerah setempat untuk dikoreksi.
“Langsung diganti di tampilannya. Jadi nanti kalau ada yang keliru itu langsung di kita informasikan di daerah setempat kemudian di daerah setempat yang akan melakukan koreksi. Karena scan upload dan entri data Situng itu tersebar di KPU Kabupaten/Kota bukan dilaksanakan oleh KPU RI,” ucapnya.
“Sehingga informasi kekeliruan atau ketidak akuratan itu nanti masuk di kita, itu langsung kita teruskan ke KPU masing-masing untuk dilakukan koreksi di tempatnya sana,” imbuhnya.
Namun dia menegaskan, bahwa Situng yang menampilkan data scan C1 dari seluruh TPS itu tak ada kaitannya dengan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang dirilis pada 22 Mei 2019.
“Tetapi yang perlu kita tegas kan bahwa situng itu betul-betul hanya untuk publikasi, sama sekali tidak kaitannya dengan penetapan hasil akhir penetapan pemilu,” tegasnya.
“Situng KPU itu berbeda dengan C1 yang ada di kami. Alasannya, KPU ini ada yang salah input, tapi lucunya kalau salah input kenapa Pak Prabowo terus yang salah input. Kalau salah input itu kan random, ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo,” kata Andre di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
Andre menambahkan relawan dan pendukung Prabowo akan terus mengawasi proses penghitungan suara oleh KPU yang berlandaskan data C1.
“Relawan kami, pendukung kami akan terus memelototi satu per satu dari input data yang dilakukan oleh KPU,” ucapnya.
Dia juga memastikan selama proses perhitungan suara berjalan, pihaknya tidak akan melakukan hal-hal di luar konstitusi.
“Saya ingin menyampaikan pesan Pak Prabowo, mari bersama dalam tiga hari terakhir ini, kita jaga rekapitulasi yang ada di tingkat kecamatan. Jangan sampai Pak Prabowo dan Pak Sandi dicurangi,” tutur Andre.
KPU sebelumnya merilis data terkait kesalahan entri data C1 di sistem informasi penghitungan suara (Situng) Pemilu 2019. Kekeliruan entri data di Situng terdapat di 9 TPS yang tersebar di beberapa wilayah.
Komisioner Viryan Aziz mengungkapkan kekeliruan entri yang pertama berada di Kota Mataram, NTB, tepatnya di TPS 17 Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela. Namun sudah dikoreksi.
Kedua berada di Lombok Tengah, TPS 3 Desa Gonjak Kecamatan Praya yang sedang dalam proses koreksi.
“DKI Jakarta ada 1 TPS yaitu TPS 93 di Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sudah dikoreksi. Kemudian di Provinsi Riau TPS 10, Kelurahan laksamana, Dumai, sudah dikoreksi juga,” jelas Viryan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Kesalahan entri selanjutnya ditemukan di Jawa Tengah yang ditemukan di 2 TPS yang berada di TPS 25, Kelurahan Banjarnegoro, Kecamatan Martoyudan, Kabupaten Magelang dan sudah dikoreksi. Kemudian berada di TPS 7, kelurahan Rojoimo, Kecamatan Wonosobo. Namun masih dalam proses.
“Di Maluku ada 1, TPS 6 Kelurahan Lesane Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. Di Banten, Kota Serang di TPS 39 Kelurahan Cipete Kecamatan Curug. Terakhir di Jawa Barat di TPS 15 desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Sukabumi,” rincinya. (KMC/int/Syaf)