TASLABNEWS, SIMALUNGUN-Pihak Polres Simalungun didesak untuk mengusut dugaan mark up anggaran Rp454 juta lebih di Satpol PP Simalungun. Dimana dugaan Mark up untuk pembelian sepatu PDL, pakaian dinas, sangkur dan lainnya.
Ketua Sapma PP Simalungun M Faisal Sirait |
Itu dikatakan Ketua Pengurus Cabang Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupaten Simalungun M Faisal Sirait
kepada taslabnews, Selasa (12/2/2019).
BERITA TERKAIT:
Menurut Faisal, sesuai audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI cabang Sumatera Utara nomor: 58.C/LHP/XVIII.MDN/06/2017 tanggal 14 Juni 2017 ada indikasi Mark up anggaran di Satpol PP sebesar Rp454.183.200.
Dari Rp6.591.213.000 anggaran di Satpol PP Simalungun, Rp454 juta lebih diduga di mark up.
Diantaranya untuk pembelian/pengadaan 516 pakaian dinas luar Rp92.131.800, untuk pembelian pentungan Rp37.797.000, ikat pinggang Rp18.640.500.
Pembelian 516 pasang sepatu PDL di CV Y, Rp119.389.500, Pembelian kaos lengan pendek Rp3.560.400. Pembelian kaos kaki Rp28.350.
Untuk pembelian 516 unit sangkur di CV HB, pihak Satpol PP Simalungun juga diduga melakukan Mark up anggaran Rp111.430.200.
Untuk pembelian 516 kopel juga terjadi dugaan Mark up Rp41.770.200. Untuk pembelian topi pet juga terjadi Mark up anggaran Rp14.835.000.
Faisal menambahkan, jika sesuai hasil temuan BPK ada diduga Mark up anggaran, maka sudah sewajarnya pihak Polres Simalungun menangani kasus tersebut. (Syaf)