Ular berbisa itu ditemukan di rumah milik Lase, Rabu (13/2) sekira pukul 15.30 WIB.
Pawang ular bernama Rinaldy (26), yang juga merupakan warga sekitar, berhasil menangkap ular berwarna abu-abu tersebut.
BACA BERITA LAINNYA:
Ditangkap Pelaku Pencurian di Asahan Pukul Polisi, Ditembak Lah
Kunjungi Napi, Dua Wanita Ini Bawa Sabu ke Lapas Labuhan Ruku Batubara
Nelayan di Sibolga yang Kapalnya Terbakar di Lautan Ditemukan Tewas
Rinaldy, yang ditemui di rumahnya mengaku kalau ular tersebut berjenis kelamin betina. Sekilas dijelaskannya cara menangkap ular tersebut. Setelah mengetahui ular tersebut berada di atas lemari, dia kemudian mencoba menjepit kepala ular, namun tidak berhasil karena licin.
Dengan kondisi kepala mengembang, Rinaldy kemudian menarik ular hingga jatuh ke lantai dengan menggunakan hock, sebuah alat pengait khusus binatang reptil.
“Aku ditelepon pukul 15.30 WIB, katanya ada ular. Lalu saya bilang, jangan dibunuh. Kusuruh mereka mengelilingi rumah itu. Waktu saya sampai, saya belum tahu di mana ularnya, baru setelah ditunjukkan, ternyata di atas lemari. Kepalanya waktu itu lagi ngembang, memang nggak maksimal lagi, karena ular itu sudah kelelahan. Pertama kucoba menjepit dengan penjepit, nggak bisa, licin. Kuambil hock, langsung kutarik sampai terjatuh ke lantai,” kata Rinaldy.
Dengan kebiasaannya menaklukkan ular, anak kandung Kepala Dinas Pertanian Tapteng dr Iskandar tersebut langsung menggenggam kepala ular.
Tiba-tiba, dia merasakan panas seperti terbakar pada kulit tangannya. Ternyata, ular ganas tersebut meneteskan seluruh racunnya hingga membasahi tangan Rinaldy.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan, dia akhirnya melumpuhkan 2 taring racun ular tersebut.
“Panas kurasa, kulihat menetes racunnya terus sampai ke tanganku. Langsung kusuruh diambil air untuk menyiram racun di tangan. Untung gak ada luka tanganku, kalau nggak racunnya bisa masuk lewat luka itu. Kupikir, nggak bisa lagi bermain-main dengan ular ini, langsung kugeser taring racunnya ke dalam, supaya gak berfungsi lagi,” pungkasnya.
Menurutnya, keberadaan ular di rumah Lase karena sedang mengejar ular. King cobra dikenal sebagai ular pemangsa sesama. Jangankan ular jenis lain, ular jenis yang samapun akan dimakan bila ukurannya lebih kecil.
“Makanya disebut king cobra, raja ular. Ular ini makanannya ular juga. Semua ular dimakan, asalkan ukurannya lebih kecil dari dia. Hebatnya, ular jenis ini nggak mempan dengan racun ular manapun. Karena, dia punya imun yang kebal dengan segala racun,” terang Rinaldy.
Ini katanya ketiga kalinya dia menemukan ular king cobra.
“Yang pertama ditemukan di depan rumah, betina. Kemudian di daerah Poriaha, betina juga, tapi tidak saya ambil. Karena, saya lihat dia sedang menjaga telurnya,” ketusnya.
Sekilas, pria yang juga ahli mengobati hewan tersebut menjelaskan kebiasaan ular king cobra yang tidak senang bila ada yang mencoba masuk ke daerah kekuasaannya.
“Mungkin, ada ular lain yang melintas dari daerah teritorialnya, langsung dikejar. Kita pun kalau sudah tahu ada ular cobra di situ, kalau bisa langsung saja menjauh, jangan mendekat,” jelasnya.
Setelah berhasil menangkap ular tersebut, diapun langsung memasukkannya ke dalam sebuah kotak plastik dan mengikatnya.
“Sempat juga kumainkan sebentar. Karena, sudah lama juga gak pernah main ular cobra,” pungkasnya sambil tersenyum. (smg/int/Syaf)