TASLABNEWS, ASAHAN –Walaupun angka penderita penyakit Demam Berdarah Dengue Kabupaten Asahan menurun, akan tetapi penyakit tersebut masih menjadi momok yang cukup berbahaya.
Dimana pada tahun 2017 ada 151 pasien dengan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang, sementara pada tahun 2018 sebanyak 132 pasien dengan korban meninggal dunia sebanyak 2 orang.
Menyadari akan bahayanya penyakit tersebut, TP PKK Kabupaten Asahan proaktif melaksanakan berbagai program dalam mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus tersebut.
Ketua TP PKK Asahan, Hj Winda Fitrika Taufan Gama Simatupang menyampaikan bahwasanya sampai Februari 2019, TP PKK telah rutin melaksanakan edukasi tentang cara mengantisipasi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), baik di tingkat sekolah maupun ke masyarakat.
Untuk mendorong agar masyarakat rutin melakukan PSN, Winda meminta seluruh TP PKK mendatangi langsung setiap rumah masyarakat, dan mengimbau masyarakat untuk menghilangkan sarang nyamuk dengan gerakan 4M Plus.
Dimana 4M terdiri dari menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air, mengubur dan menutup barang bekas yang dapat menampung air, serta memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Berita terkait:
Sementara Plusnya yakni, jangan menggantung pakaian, memelihara ikan di tempat penampungan air, hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan minyak serai, dan membubuhkan bubuk abate di tempat penampungan air di rumahnya masing-masing.
Lebih lanjut, Winda mengimbau masyarakat untuk menerapkan program gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang bertujuan untuk memantau atau memeriksa keberadaan jentik nyamuk sekaligus menyebarkan pengetahuan akan bahayanya penyakit DBD.
Sehingga masyarakat dapat mengetahui cara mengantisipasi dan meminimalisir jumlah penderita serta jumlah kematian akibat DBD.
Winda juga berharap agar Dinas Kesehatan lebih proaktif dalam memberantas penyebaran penyakit DBD serta bersedia untuk melatih anggota masyarakat melalui Puskesmas setempat menjadi seorang Jumantik.
Baca juga:
Menutup sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Asahan mengucapkan terima kasih atas respon yang baik dari seluruh pengurus dan anggota TP PKK mulai dari tingkat Kecamatan hingga Desa, Kader PKK, Camat, Puskesmas, Kades, Bidan Desa dan OPD terkait yang telah menjalankan program tersebut dan turun langsung memberikan edukasi bagi masyarakat untuk menjadi Jumantik di rumahnya sendiri.
“Diharapkan melalui proses pembinaan dan pemberdayaan peran masyarakat yang didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah melalui OPD terkait, penyebaran DBD di wilayah Asahan bisa dieliminir serta masyarakat Asahan yang lebih sehat dan bebas dari DBD dapat terwujud,” ujarnya mengakhiri.(mom)