TASLABNEWS, SIMALUNGUN-
Diduga depresi lantaran tak kunjung bekerja setelah dua bulan menganggur, Suratno (37) ditemukan tewas tergantung di atas pohon melinjo, Minggu (20/1).
|
Jenazah korban saat dievakuasi. |
Penemuan mayat korban membuat warga Huta II, Kampung Gunung, Nagori Bandar Jawa, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun heboh.
Sebagian warga pun segera menghubungi polisi. Tak lama pihak kepolisian yang dihubungi tiba di lokasi dan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP).
Informasi diperoleh, mayat Suratno pertama kali diketahui oleh Suparmi, pemilik pohon melinjo.
Saat itu Suparmi terkejut melihat sepasang sandal yang tergeletak persis di bawah pohon melinjo di belakang rumahnya.
BERITA LAINNYA:
Pandangan Suparmi langsung tertuju ke atas pohon melinjo. Seketika jantungnya berdegup kencang lantaran melihat sesosok pria tergantung di atas pohon.
Dalam kondisi perasaan tak menentu, Suparmi memanggil cucunya Juwita Rahayu (13), si bocah spontan terkejut dan berteriak sekuat-kuatnya.
Teriakan Juwita mengundang perhatian warga sekitar. Dalam sekejap, warga berdatangan ke lokasi. Disusul petugas Polsek Perdagangan.
Petugas mengumpulkan keterangan saksi, termasuk mengamankan barang bukti sandal jepit dan kain sprei warna biru yang dibunakan korban untuk gantung diri.
Setelah diturunkan dari pohon melinjo jasad korban hendak dibawa ke rumah sakit untuk otopsi. Namun pihak keluarga justru meminta agar jasad korban tidak diotopsi yang dikuatkan dengan surat pernyataan.
Kapolsek Perdagangan, AKP Supendi SH MH, kepada wartawan, Senin (21/1), membenarkan peristiwa bunuh diri tersebut.
“Dari keterangan sejumlah saksi baik dari pihak keluarga maupun warga sekitar, korban mengalami depresi. Dimana selama ini korban bekerja sabagai sopir truk, namun sudah dua bulan tidak bekerja lagi,” ucapnya.
“Selama dua bulan menganggur, korban sering melamun dan berdiam diri,” terang AKP Supendi.
Sementara hasil keterangan medis (bidan desa) saat dilakukan visum luar, kondisi leher korban mengalami bekas jeratan kain sprei dan dari kelamin korban mengeluarkan cairan sperma bercampur darah. (Mjc/int/syaf)